MALANGVOICE – Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya berhasil menciptakan alat yang mampu mengubah limbah air lindi dari sampah menjadi energi listrik.
Salah seorang anggota kelompok penelitian, Lazuardi Kusumandaru, mengaku, hanya dalam waktu empat bulan, timnya berhasil menyelesaikan penelitian.
Penelitian yang terinspirasi dari hasil penelitian seorang dosen luar negeri itu juga dilatarbelakangi kurangnya pemanfaatan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir) wilayah Supit Urang, Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
“Kami berdiskusi dengan petugas, jika air lindi itu tidak dimanfaatkan, maka dampaknya adalah pencemaran lingkungan,” kata Lazuardi saat ditemui MVoice.
Dijelaskan, air lindi banyak mengandung karbohidrat dan protein yang dikonsumsi bakteri. Bakteri yang menempel pada anoda, alat khusus yang sudah disiapkan tim, kemudian menghasilkan elektron dan proton. Pemanfaatan 1 liter air lindi bisa menghasilkan 500 Ml Volt dan 0,11 Ml Amper
“Ada dua bak dengan anoda di dalamnya. Bakteri akan menempel pada anoda dan mengalami oksidasi sehingga menghasilkan elektron yang selanjutnya menjadi listrik,” katanya singkat.
Menurut rencana, penelitian ini akan dikembangkan bekerja sama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Malang.