MALANGVOICE – Kalangan legislatif Kota Batu meminta agar eksekutif mengembangkan produksi pupuk organik sebagai langkah antisipasi kelangkaan pupuk subsidi.
Hal itu karena kelangkaan pupuk subsidi selalu terulang setiap tahunnnya dan membuat petani kelimpungan setiap memasuki musim tanam.
Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono meminta agar Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu memberikan pendampingan kepada petani. Sehingga para petani dapat memproduksi pupuk organik sebagai solusi mengatasi kelangkaan pupuk subsidi.
“Apalagi secara jangka panjang, pupuk organik meningkatkan kesuburan tanah. Bahan-bahannya juga banyak tersedia, seperti kotoran hewan ternak ataupun memanfaatkan tanaman,” kata politisi Gerindra itu.
Baca juga : Alokasi Pupuk Subsidi Kota Batu Menyusut Dibandingkan Tahun 2021
Dia menilai, sektor pertanian memiliki kerentanan yang cukup tinggi atas ketidaktepatan waktu dan ketidaktepatan jumlah pupuk. Belum lagi, untuk mengatasi masalah tersebut masih perlu waktu dan membutuhkan koordinasi yang tinggi.
Baca juga : Lahan Pertanian Rusak, Petani Apel Kota Batu Inginkan Bantuan Pupuk Organik
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menyampaikan, untuk mengatasi kelangkaan pupuk, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama dengan cara meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, yang mengarah pada pemupukan berimbang.
“Yakni dengan usaha menyuburkan dengan mencukupi unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman,” kata Punjul.
Baca juga : Masa Kelam Budidaya Apel, Ikon Kota Batu Terancam Tenggelam
Kemudian cara selanjutnya, dengan menggunakan pupuk organik dan nabati. Serta menggunakan pembenahan tanah untuk meningatkan unsur hara tanah. Pihaknya juga akan menyusun kebijakan terkait bantuan pupuk kepada petani. Lewat dinas terkait, pihaknya juga memberikan bantuan pupuk organik padat dan pupuk organik cair kepada petani Kota Batu.
“Tentunya dengan memperhatikan anggaran yang ada. Di sisi lain, petani juga akan dibekali pembuatan pupuk organik,” kata dia.(der)