Lapas Lowokwaru Kenalkan Produk Batik Tulis

Perkenalan Batik Tulis Lowokwaru di Lapas Kelas I Lowokwaru. (deny/MVoice)

MALANGVOICE – Lapas Kelas I Malang mengenalkan produk hasil Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berupa Batik Tulis Lowokwaru.

Kalapas Kelas I Lowokwaru, Ketut Akbar Herry Achjar, menjelaskan, batik tulis ini digarap langsung sekitar 30 WBP dengan adopsi Canting Kuning di Sumenep.

“Kami membelajari anak-anak WBP hanya dengan waktu dua minggu saja. Sekarang semua profesional karena kami datangkan pelatih khusus dari Sumenep,” kata Herry, Kamis (21/12).

Baca Juga: Simulasi Tungsura, KPU Kota Batu Targetkan 87 Persen Partisipasi Pemilih pada Pemilu 2024

Sejumlah Bahan Pokok Pangan Mengalami Kenaikan Menghadapi Momen Nataru

Perkenalan Batik Tulis Lowokwaru. (deny/MVoice)

Menurutnya, batik dipilih karena merupakan peninggalan para leluhur yang perlu dipertahankan. Selain itu, adanya kerajinan batik ini bisa memberikan warna baru di dalam lapas.

“Para pengrajin ini terdiri dari tukang tato, pelukis, dan ada yang tidak ada skill sama sekali akhirnya bisa berproduksi. Artinya ini sesuai tujuan agar WBP memiliki bekal skill nantinya ketika keluar lapas,” imbuhnya.

Selama kurang lebih satu bulan memproduksi batik ini, dikatakan Herry sudah ada banyak pemesan dan terjual 10 kain.

Ia menjelaskan, per produk yang dijual mulai harga Rp600 sampai Rp700 ribu per lembar kain batik.

“Kami bikin eksklusif sehari satu batik, ada desain bunga, motif topeng, dan desain lainnya,” lanjut Herry.

Ke depan, Herry berencana membuat galery batik di depan Lapas Lowokwaru dan membuka penjualan secara online.

“Kami juga proses untuk mematenkan desain dan brandnya. Karena ini sangat eksklusif dibuat di dalam lapas sehingga tidak bisa dicopas orang lain,” tegasnya.

Di tempat yang sama, salah satu WBP Lapas Kelas I Lowokwaru, Tiranta Ulil Amri (23), mengaku tidak mempunyai skill sama sekali dalam membatik.

Saat ini ia termasuk salah satu pengrajin batik di bagian warna.

“Saya hanya belajar dua minggu saja. Awalnya tidak ada keahlian di batik, tapi saya seneng dapat ilmu baru,” tandasnya.(der)