Kuatkan Kolaborasi dengan Industri di Jatim, Binus Malang Gelar The East Hub Bahas Gen-Z

The East Hub Industry Gathering Binus Malang. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Generasi Z dikenal sebagai generasi yang bergantung kepada internet. Namun, generasi ini ternyata sangat dibutuhkan di dunia industri di era masa kini.

Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan Bina Nusantara (Binus) Malang dalam acara The East Hub Industry Gathering pada Kamis (1/12).

Acara ini mengundang 50 industri global di wilayah Jawa Timur dengan tema “Talents In Digital Transformation Era”.

Survei yang melibatkan 52 pimpinan perusahaan (manajer senior dan madya) yang mayoritas berasal dari Jawa Timur, ditemukan 3 poin penting.

Baca Juga: Fandy Kerispatih Hibur Mahasiswa Baru IBU Malang

Bikers di Blitar Jajal Ketangguhan Honda CB150X

Deputy Campus Director-Institutional Development & Collaboration, Dr Ari Margiono. (Deny/MVoice)

Dijelaskan Deputy Campus Director-Institutional Development & Collaboration, Dr Ari Margiono, mengatakan, tiga kesimpulan ini antara lain:

1.Ada banyak perusahaan di Jawa Timur yang telah melakukan digital transformation jauh sebelum terjadinya pandemi. Ini menunjukkan kesadaran perusahaan Jawa Timur atas pentingnya digital transformation cukup tinggi

2. Banyak perusahaan yang merasa bahwa digital transformation telah menghasilkan dampak positif

3. Perusahaan yang matang dalam proses digital transformation (telah memulai proses 6 tahun yang lalu) cenderung mempercayai Gen-Z dan bersedia untuk mengubah budaya organisasinya untuk menyesuaikan diri dengan generasi baru ini.

“Temuan poin ketiga ini yang menarik, karena mereka (industri) yang sudah berdiri 6-7 tahun sangat terbuka dan optimistis terhadap Gen-Z, mereka bisa melihat bagaimana Gen Z melayani customer. Orang yang selama ini melihat Gen-Z susah kerja sama dan disebut generasi rebahan, tapi kalau tahu unlocking gimana bisa bermanfaat bagi perusahaan,” jelasnya.

Nantinya hasil survei ini akan diberikan kepada para perusahaan dan industri berupa report agar menjadi gambaran bagi industri bagaimana menangani Gen-Z ini.

“Bisa juga jadi masukan ke pengembangan pendidikan kampus. Nanti aspek softskill kemampuan mereka adaptasi dengan kondisi lingkungan kerja untuk bantu kerja perusahaan. Intinya gimana caranya universitas jadi jembatani Gen-Z dengan perusahaan,” lanjut Ari Margiono.

Sementara itu Dr. Robertus Tang Herman, SE, MM – Binus @Malang Campus Director, mengatakan, dengan hasil survei ini dan melalui The East Hub, dapat memperluas dan memperkuat jaringan kolaborasi, agar terbentuk dukungan professional yang dapat membantu mahasiswa, khususnya para Gen-Z, untuk lebih berkembang, sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Perusahaan merupakan salah satu stakeholder terpenting Binus @ Malang, dan oleh karena itu kami ingin selalu memiliki kedekatan yang erat dengan industri. Program The East Hub Industry Gathering merupakan salah satu cara untuk mewujudkan hal ini. Melalui survei yang dilakukan, kami juga ingin mengajak perusahaan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas digital transformation dan kontribusi Gen-Z,” katanya.

Vice Rector Global Employability & Entrepreneurship Binus, Prof Dr Meyliana. (Deny/MVoice)

Ditambahkan Vice Rector Global Employability & Entrepreneurship Binus, Prof Dr Meyliana, rangkaian program The East Hub Industry Gathering yang sempat diadakan di Bali pada Mei 2022 lalu.

“Baru di Malang tahun ini kami inisiasi hub berisi industri yang kuat di Jatim,” kata Meyliana.

Meyliana sendiri menegaskan, mahasiswa Binus sangat dipersiapkan untuk menghadapi dunia industri ketika sudah lulus nanti. Hal ini dibuktikan dengan kualitas lulusan yang mumpuni hingga langsung terserap ke dunia kerja..

“Kami Binus sudah mulai 2009 kerja sama dengan dunia industri. Semakin ke sini terbukti lulusan kami dipercaya industri perusahaan di wisuda Malang kemarin ada 74 persen dari 145 lulusan yang terserap kerja. Sebelum pandemi di Jakarta ada 80 persen,” ujarnya.

Karena dari itu, Binus @Malang tidak akan berhenti untuk terus berkontribusi dengan semangat fostering & empowering, menghadirkan generasi muda yang berkualitas dan ahli di bidangnya untuk bisa berkontribusi bagi nusantara.

“Komitmen tersebut meniadi semangat kami untuk membangun Jawa Timur dan Indonesia Timur,” tandasnya.(der)