MALANGVOICE– Caleg DPR RI dari PDIP dapil Malang Raya, Krisdayanti menjadi sorotan pada hajat Pemilu 2024.
Hal itu lantaran sang Diva itu berkunjung ke TPS 19 dan 28 di Desa Pesanggrahan, padahal ia memiliki hak pilih di TPS 30 Desa Pesanggrahan. Kedatangannya itu menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat karena ada indikasi muatan kampanye.
Bawaslu Kota Batu pun memanggil yang bersangkutan setelah mendapat laporan masyarakat lantaran datang ke TPS yang bukan tempatnya mencoblos. Pemanggilan itu guna meminta klarifikasi terkait latar belakang kehadiran Krisdayanti di TPS 19 dan 28 Desa Pesanggrahan.
Anggota Bawaslu Kota Batu Divisi Penanganan Pelanggaran dan Sengketa, Mardiono mengatakan, pihaknya meminta foto kepada masyarakat sebagai bukti kehadiran caleg petahana itu di TPS bukan tempatnya mencoblos. Dasar itu digunakan untuk memanggil Krisdayanti untuk diminta klarifikasi.
“Hasil klarifikasi didapatkan bahwa, Krisdayanti hadir di TPS bukan tempatnya mencoblos, hanya sekedar mengantarkan ibunya dan stafnya,” ujar dia.
Diketahui ibu Krisdayanti terdata sebagai pemilih di TPS 19. Sementara rombongan stafnya tercatat sebagai pemilih di TPS 28. Mereka pindah pilih ke Kota Batu dari Jakarta. Begitu juga dengan Krisdayanti yang tercatat sebagai pemilih di TPS 30 Desa Pesanggrahan.
“Keterangan yang disampaikan Krisdayanti tidak ada muatan kampanye untuk mempengaruhi para pemilih di TPS-TPS tersebut,” jelas mantan Ketua KPU Kota Batu itu.
Meski begitu, Bawaslu Kota Batu akan tetap melakukan pendalaman. Menurutnya, jika hal itu dilakukan secara tidak sengaja maka bukan termasuk pelanggaran. Karena tidak bermaksud mencitrakan dirinya. Sementara jika ada temuan pelanggaran maka akan langsung didaftarkan sebagai pelanggaran pemilu.
“Karena itu, ketika ada masukan dari masyarakat kami respon cepat. Dia punya hak jawab dan klarifikasi. Kami sebagai pengawas pemilu juga harus adil juga, dan ketika beliau kami panggil ke sini dengan kooperatif tentu sudah hal yang bagus,” papar dia.
Sementara itu, Krisdayanti mengakui kedatangannya di Kota Batu untuk melakukan pencoblosan karena pihaknya telah melakukan pindah pilih dari Jakarta ke Batu
“Saya berkampanye dan bekerja disini, jadi saya juga melakukan pencoblosan disini. Sedangkan kehadiran saya ke dua TPS yang berbeda merupakan bentuk tanggung jawab saya untuk mengantarkan ibu dan staff melakukan pencoblosan,” paparnya.
Ia juga menekankan pihaknya tidak melakukan intervensi kepada masyarakat untuk memilih dirinya. Selain itu tindakan masyarakat yang menginginkan untuk foto bersama merupakan hal yang wajar.
“Tidak ada intervensi sama sekali, bukan untuk berkampanye karena masa kampanye juga sudah selesai. Saya bahkan meminta agar masyarakat bisa memilih sesuai dengan hati nuraninya. Saya mengantarkan ibu dan staff saya sebagai bentuk tanggung jawab karena telah melakukan lindah pilih di Kota Batu,” pungkasnya.(der)