Kepemimpinan Kolaboratif, Kota Batu Inovatif

*Oleh) Puji Dwi Eka K

Nama Aries Agung Paewai mungkin belum dikenal publik secara luas. Namun bagi masyarakat Kota Batu, kehadirannya sebagai Pejabat (Pj) Wali Kota membawa warna baru dalam pemerintahan. Meski masa jabatannya terhitung singkat, Aries mampu menghasilkan berbagai inovasi yang berdampak signifikan pada masyarakat. Ia aktif menggandeng banyak pihak seperti pemerintah lokal, komunitas, hingga pelaku usaha dan UMKM dalam rangka pembangunan Kota Batu. Melalui berbagai inisiatif tersebut, lantas gaya kepemimpinan apakah yang diterapkan Pj Aries Agung Paewai?

Dari sikap aktifnya dalam bersinergi dengan berbagai pihak menunjukkan bahwa kepemimpinanya tidak bersifat satu arah. Justru gaya kepemimpinannya selaras dengan karakteristik dari kepemimpinan kolaboratif. Kepemimpinan kolaboratif adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada bagaimana membangun dan menjaga kolaborasi. Gaya kepemimpinan ini menuntut pemimpin untuk tidak bersikap otoriter melainkan menjadi fasilitator atau mediator untuk menjalin komunikasi dan menumbuhkan rasa saling ketergantungan antar multi-stakeholder.

Berikan Perhatian Lebih pada Penguatan Ekosistem UMKM dan Pertanian

Wujud nyata kepemimpinan kolaboratif Pj Aries tercermin pada berbagai sektor, seperti pelayanan publik, pemberdayaan desa, hingga pengembangan ekonomi kreatif di Kota Batu. Dalam meningkatkan layanan publik, Pj Aries mendorong kolaborasi lintas dinas melalui digitalisasi Mal Pelayanan Publik (MPP) Among Warga. Inisiatif ini diresmikan pada 8 Oktober 2024 dan menyediakan 92 layanan yang dapat diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh melalui Play Store. Fitur layanan dalam aplikasi meliputi pengajuan permohonan layanan, pelacakan (tracking) layanan, pengaduan, profil pengguna, notifikasi dan helpdesk bagi pengguna mengalami masalah. Digitalisasi ini bukan hanya soal teknologi tetapi juga menunjukkan kolaborasi yang dihasilkan untuk menciptakan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan akuntabel. Tujuan inisiatif ini tentu untuk mempermudah layanan pada masyarakat serta mempercepat proses birokrasi.

Tidak berhenti pada pelayanan publik, Pemerintah Kota Batu dibawah kepemimpinan Pj Aries juga berkolaborasi dengan Pemerintah Desa dalam Desa Berdaya. Pada 21 November 2024, Pj Aries meluncurkan Desa Berdaya sekaligus meresmikan Kandang Komunal Peternakan Domba di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji. Desa Sumbergondo mendapat program Desa Berdaya dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur karena dinilai berhasil menunjukkan inovasi dan kreatifitasnya dalam mengelola potensi lokal. Sementara itu, Kandang Komunal Domba merupakan hasil kolaborasi Desa Sumbergondo dengan pihak swasta, United Tractors, yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Sumbergondo. Hasil kerjasama ini juga mencakup pengelolaan sampah berbasis TPS3R yang didalamnya terdapat budidaya maggot. Kolaborasi dari Pemerintah Provinsi, Kota, Desa, dan pihak swasta ini menunjukkan kepemimpinan kolaborasi Pj Aries membuka banyak ruang bagi semua pihak sehingga terlihat bahwa pemimpin tidak hanya sebagai pengarah dari atas tetapi juga menjadi fasilitator pembangunan.

Kolaborasi antar sektor tidak hanya berhenti pada tingkat desa. Pj Aries juga membawa semangat yang sama pada dalam pengembangan UMKM sebagai penggerak ekonomi lokal Kota Batu. Upaya tersebut terlihat dari revitalisasi gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) agar menjadi ruang belajar, promosi, dan inovasi yang layak. Dalam aspek digitalisasi pada UMKM, Pemkot Batu menggandeng PT Grab Teknologi dengan mengusung program Kota Masa Depan (KMD) bersama Emtek dan Bukalapak. Adanya progam ini bertujuan untuk mendorong UMKM Kota Batu untuk mengembangkan usahanya dan memperluas pasar mereka melalui pemasaran digital. Selain itu, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) bekerjasama dengan PT Angkasa Pura Logistik untuk pemberian sosialisasi dan wawasan terkait ekspor produk UMKM. Dibawah kepemimpinan Pj Aries, UMKM telah berhasil mengekspor kotak ikan berbahan plastik dan kayu ke Meksiko menggunakan 1 kontainer sejumlah 200 pieces. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran pemimpin sebagai penyalur komunikasi antar-kepentingan sangat penting untuk menunjang keberlangsungan organisasi.

Dari inovasi yang telah dipaparkan, terlihat jelas peran kepemimpinan kolaboratif dalam mendorong efektifitas pemerintahan daerah. Gaya kepemimpinan ini tidak hanya menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan tetapi sebagai jembatan komunikasi antar multi-stakeholder. Dalam Pemerintahan Kota Batu, Pj Aries Agung Paewai menunjukkan kepemimpinan kolaboratif dalam menghasilkan berbagai inovasi yang berdampak langsung kepada masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi di era ini bukan lagi kebutuhan tersier melainkan kebutuhan primer dalam pemerintahan yang responsif dan kolaboratif.

Puji Dwi Eka K
Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas, Muhammadiyah Malang

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait