Kenaikan Biaya Sekolah Ikut Andil Naikkan Inflasi Kota Malang

Kenaikan biaya pendidikan di SMA ikut andil menaikkan inflasi di Kota Malang. (Mvoice/unnamed-13-picsay)

MALANGVOICE – Lima komoditas menjadi pemicu naiknya inflasi di Kota Malang. Di antara lima komoditas, salah satunya adalah kenaikan tarif uang sekolah menengah atas (SMA).

Empat komoditas lain yakni angkutan udara, kue kering berminyak, bawang merah dan cabai merah.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi melalui keterangan tertulis yang diterima Mvoice Selasa (2/8).

Baca Juga: Perwakilan Anggota Askot PSSI Kota Malang Temui Sutiaji, Ada Apa?

Sebelumnya Samsun mengurai berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen (mtm); 4,74 persen(ytd) dan 5,99 perseb (yoy).

“Pada bulan sebelumnya (Juni) mengalami inflasi sebesar 0,61 persen (mtm); 3,95 persen (ytd) dan 5,30 persen (yoy),” ujarnya.

Inflasi Kota Malang sendiri terealisasi lebih tinggi dari Jawa Timur dan Nasional yang masing-masing tercatat sebesar 0,61 persen (mtm) dan 0,64 persen (mtm).

Baca Juga: Pendaftaran Dibuka 1 Agustus, 20 Parpol di Kota Batu Bersaing Lolos Peserta Pemilu 2024

“Perkembangan inflasi Juli 2022 dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di seluruh kelompok pengeluaran,” terangnya.

Menurutnya, terdapat tiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar yakni kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, transportasi, serta kelompok makanan, minuman dan tembakau.

“Andil ketiga kelompok di atas secara berurutan antara lain 0,21% (mtm), 0,15% (mtm) dan 0,15% (mtm),” imbuhnya.

Baca Juga: Penipuan Modus Ngaku Petugas Dinkes Kota Malang, Kakek di Sukun Jadi Korban

Sementara itu berdasarkan komoditas, inflasi di Kota Malang terutama didorong lima komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Kelimanya antara lain, tarif uang sekolah menengah atas (SMA) dengan andil sebesar 0,12% (mtm), dan angkutan udara 0,12% (mtm).

Tiga komoditas lain yakni kue kering berminyak 0,10% (mtm), bawang merah 0,10% (mtm) dan cabai merah 0,05% (mtm).

Baca Juga: Patung “Singa Kubisme” Bermahkota Mejeng di Stadion Kanjuruhan

“Kenaikan tarif uang sekolah SMA ini seiring dimulainya tahun ajaran baru pada bulan Juli. Untuk tingkat SMP dan SD kan masih digratiskan oleh Pemerintah,” kata Samsun lagi.

Ditambahkan, Khusus kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit disebabkan hasil panen di sejumlah daerah penghasil utama di Jawa Timur mengalami penurunan.

Selain itu, lanjutnya, kenaikan harga bawang merah dipicu harga bibit bawang merah di pasaran yang tinggi.

Baca Juga:Ngaku Wartawan Modal Foto Bersama Bupati Malang Minta Proyek ke OPD

Meski demikian,.Samsun menyebut nflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada berbagai komoditas.

“Komoditas antara lain minyak goreng dengan andil -0,10% (mtm), bayam -0,03% (mtm), ikan mujair -0,02% (mtm), pisang -0,02% (mtm) dan tongkol diawetkan -0,02% (mtm),” jelas pria kelahiran Pasuruan ini.

Menurutnya, penurunan harga minyak goreng sejalan dengan kebijakan intervensi Pemerintah untuk menekan harga melalui Domestic Market Obligation.

Adapun kebijakan BI Malang mendatang, Samsun mengatakan tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah.

“Baik, pemerintah pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022,” tegasnya.(end)