Perwakilan Anggota Askot PSSI Kota Malang Temui Sutiaji, Ada Apa?

Wali Kota Malang, Sutiaji (Tengah) saat foto bersama perwakilan PO/PS Anggota Askot PSSI Kota Malang. (MVoice/Toski D).

MALANGVOICE – Beberapa perwakilan anggota Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Malang mendatangi Wali Kota Malang, Sutiaji, Senin (1/8).

Kedatangan mereka tak lain untuk ‘curhat’ tentang kondisi Askot PSSI Kota Malang saat ini yang dinilai jalan di tempat.

Salah satu pemilik klub (PO/PS) yang didapuk sebagai koordinator, Agus yuwono mengatakan, pertemuan dengan Wali Kota Malang, Sutiaji ini bertujuan untuk menyampaikan tentang kondisi tentang Askot PSSI Kota Malang.

Baca Juga: Porwanas XIII 2022 Didukung Penuh KONI Kota dan Kabupaten Malang

“Kita datang untuk menceritakan semua kondisi PSSI Kota Malang, tentunya dari aspek yang paling mendesak, soal pembinaan organisasi, karena jika tidak ada kompetisi seperti ini sehingga menghilangkan wadah bakat-bakat yang seharusnya diwadahi PSSI Kota Malang,” katanya.

Agus mengatakan, hal itu membuat para pemain asal Kota Malang yang harus mengembangkan bakat keluar Kota Malang, terlebih tim dari Kota Malang malah mengambil pemain dari luar kota.

“Kita itu banyak talenta-talenta yang sudah melalui seleksi melalui kompetisi-kompetisi, tapi tidak digunakan, malah mengambil dari luar daerah,” tegasnya.

Sementara itu Wali Kota Malang, Sutiaji, membenarkan kedatangan perwakilan anggota Askot PSSI ini karena curhat.

“Mereka datang untuk curhat tentang kerinduan adanya kompetisi-kompetisi yang sehat antara PS-PS seperti di era Persama seperti dahulu,” ucap Sutiaji.

Menurutnya, Perwakilan PO/PS anggota Askot PSSI Kota Malang meminta agar segera mengambil kebijakan agar dapat mengangkat martabat Kota Malang yang sebelumnya pernah moncer bersama klub-klub yang ada di dalam Askot PSSI Kota Malang.

“Di era dulu itu ya Persema dan Arema, jadi kita mau jika ini diambil bisa menjadi akademi kan bagus, kalau tidak sampai ke profesional,” jelasnya.

Akan tetapi, ketika ditanya apakah ada kaitannya dengan mosi tidak percaya terhadap kepengurusan Askot PSSI Kota Malang yang dipimpin Haris Thofly hingga tahun 2025, Sutiaji menjawab diplomatis.

“Itu tanya sana (Perwakilan PO/PS) saja, tapi tadi ya gitu,” tegasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya beberapa klub sepakbola yang menjadi anggota Askot PSSI Kota Malang beberapa hari lalu dipanggil Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang untuk dimintai keterangan tentang Dana Hibah KONI Tahun 2020 dan 2021.

Sedikitnya ada 20 orang/Klub PS hadir untuk memenuhi panggilan Kejari Kota Malang, diantaranya, PS UMM, PS Unibraw 82, PS Macel, PS Kakimas, PS Putra Jaya, PS Gajayana, PS Merah Putih, PS Djagung, PS Kejora, PS UM, PS Gajah Putra, PS Stiemara serta PS Indonesia Muda dan PS Young Dragon.(der)