Kekurangan Guru Produktif, PPPPTK Kejar Target

Direktur PPPPTK BOE Malang, Sumarno. (deny)

MALANGVOICE – Sejalan dengan pertumbuhan dunia usaha industri di Indonesia membuat permintaan tenaga terampil lulusan SMK semakin meningkat. Karena itu, perlu adanya pengembangan kualitas sesuai kondisi.

Menjawab hal itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng PPPPTK BOE Malang menggelar Rapat Koordinasi Teknis Evaluasi dan Pelaporan Program Keahlian Ganda.

Sebanyak 450 peserta tenaga pendidik dari 11 Dinas Pendidikan provinsi diberi materi selama tiga hari di Hote Savana, sejak Rabu (3/5) hingga Jumat (5/5).

Direktur PPPPTK BOE Malang, Sumarno, menyatakan, program ini sejalan dengan perintah pusat tentang pemenuhan tenaga pendidik produktif pada 2020.

“Indonesia kekurangan guru produktif sebanyak 91 ribu,” katanya.

Para tenaga pendidik atau pengajar harus menambah keahlian ganda seperti audio video, permesinan dan beberapa hal lain dengan total 51 paket keahlian di SMK. Namun PPPPTK BOE hanya menyediakan 11 paket karena yang lain dibagi dengan tempat lain.

“Kalau mereka sudah punya keahlian yang ada, tetap diajari keahlian lain. Sehingga dia menjadi guru produktif,” ujarnya.

Para peserta akan diberi waktu selama tiga bulan dengan menyelesaikan tiga modul. Setelahnya baru dievaluasi.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Nabire, Papua, Yustus Paisay, mengaku banyak keuntungan yang didapat dari program keahlian ganda ini. Selain memiliki ilmu dengan jangka waktu cepat, diharap bisa memenuhi kekurangan guru terlebih di wilayah Papua.

“Ini program yang bagus dan segera diaplikasikan di tempat kami,” tandasnya.