Kekurangan 35 Ribu Tenaga Kerja, Jepang Gandeng UMM Resmikan Program Magang

Penandatanganan MoU antara UMM dan Mate Care Co Ltd. (Anja a)
Penandatanganan MoU antara UMM dan Mate Care Co Ltd. (Anja a)

MALANGVOICE – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Mate Care Co Ltd tandatangani surat kesepahaman program kerja sama magang kerja di Jepang di ruang sidang senat UMM, Rabu (4/7).

Rektor UMM, Drs Fauzan mengatakan, Mate Care pernah datang ke UMM dan membicarakan soal kerja sama. Sehingga sekarang UMM menindaklanjuti.

“Kami menyempatkan diri berkunjung ke Jepang dalam hal penjajakan. Dalam hal ini kami ketahui jika Mate Care merupakan perusahaan yang bagus di beberapa bidang dan kesehatan khususnya. Kami kunjungi beberapa rumah sakit yang dimiliki oleh Mr Kamimura, yang juga direktur Mate Care,” katanya.

Pada tahap awal kerja sama ini, lanjut dia, UMM sudah memenuhi target peserta pelatihan bahasa Jepang untuk mahasiswa keperawatan.

“Keinginan kami, dalam 1 tahun bisa mengirimkan 1000 tenaga keperawatan melalui skema-skema yang lain,” kata Fauzan.

Selain itu, mahasiswa yang mendaftar ini tidak perlu khawatir soal keuangan, karena UMM juga bekerja sama dengan Bank Jatim yang siap membantu dalam hal keuangan.

“Mahasiswa baru bisa membayar setelah program selesai dan sudah bekerja,” tukasnya.

Direktur Mate Care Co Ltd, Kamimura Yoichiro mengatakan, di bidang keperawatan Jepang kekurangan 35 ribu tenaga kerja. Bukan hanya di bidang ini, ada juga di bidang lain seperti perkapalan, pembangunan, teknik, dan perhotelan, dan bidang pertanian.

“Mulai tahun depan, tenaga kerja asing punya Visa khusus untuk menunjang mobilitas bekerja di Jepang,” kata Kamimura.

Melalui program ini, Kamimura berharap kebutuhan tenaga kerja di Jepang dapat terpenuhi. Pihak Mate Care sepenuhnya bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran program dan menjamin mampu memberikan pengalaman kerja dan fasilitas kerja yang baik untuk mahasiswa keperawatan Indonesia yang magang di Jepang nanti.

“Kami akan berusaha sekeras mungkin mengeluarkan sumber daya yang ada untuk kelancaran program. Kami harapkan dukungan dan tenaga terbaik yang bisa dikirimkan ke Jepang,” katanya.(Der/Aka)