Jumlah TKI/PMI dari Warga Kabupaten Malang Meningkat

Kadisnaker Pemkab Malang, Yoyok Wardoyo. (Toski D)

MALANGVOICE – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat ini masih diminati warga Kabupaten Malang.

Tercatat, di tahun 2022 ada 2.671 warga Kabupaten Malang yang bekerja di luar negeri, jumlah tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang mencapai 1.353 TKI.

Kepala Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo mengatakan, dari jumlah tersebut mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga (informal).

“TKI yang bekerja pada lembaga yang berbadan hukum (formal) seperti tenaga kesehatan, restoran, ataupun perusahaan besar di sana hanya 654 saja, sisanya yakni 2.017 itu informal semua,” ucapnya, saat ditemui awak media, Kamis (29/12).

Baca juga:
Pelajar Kelas Satu SD di Gedangan Berjuang Melawan Tumor Luring

Penaataan Stadion Gelora Brantas Berkiblat ke Manahan Solo

Desain Baru Stadion Gelora Brantas Berjuluk Sasana Padu

Menurut Yoyok, di tahun 2021 lalu dari 1.353 TKI dari Kabupaten Malang, ada sebanyak 65 orang adalah pekerja formal.

“Tapi, masih ada masyarakat yang berangkat secara ilegal. Nah itu sangat berbahaya, karena jika terkena sesuatu yang tidak diinginkan, mereka tidak dilindungi oleh hukum,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Yoyok, Disnaker Kabupaten Malang saat ini getol melakukan sosialisasi tentang bahannya menjadi TKI Ilegal.

“Dengan Sosialisasi itu diharapkan bisa membuat masyarakat taat dan patuh, demi keselamatan bersama,” terangnya.

Sedangkan, Yoyok menegaskan, meski jumlah TKI dari Kabupaten Malang menembus angka 2.671 orang, jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Kabupaten Malang di tahun 2022 ini ada sebanyak 100 orang, yang bekerja di bidang teknologi permesinan.

TKA tersebut harus didatangkan ke Kabupaten Malang karena rupanya kemampuan tenaga kerja Indonesia dari Kabupaten Malang di bidang teknologi mesin belum bisa dinyatakan mumpuni.

“Ada satu perusahaan yang mendatangkan mesin dari China dan mekaniknya dari mereka. Nanti mereka akan mengajari ke tenaga ahli dari masing-masing perusahaan,” pungkasnya.