MALANGVOICE– Jembatan bambu di Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu terputus. Hal itu buntut dari ambrolnya plengsengan yang tergerus aliran sungai saat hujan mengguyur pada Ahad lalu (12/2). Dimensi plengsengan yang ambrol tingginya 8 meter dengan lebar 10 meter.
Jembatan semi permanen berusia 10 tahun itu dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Terputusnya jalur penghubung itu mengharuskan masyarakat memutar lebih jauh. Terlebih jembatan itu juga menjadi penghubung utama menuju destinasi wisata Kampung Anggrek.
Kepala Desa Tulungrejo, Suliyono mengatakan, pihaknya berharap agar Pemkot Batu segera mempercepat perbaikan jembatan tersebut. Ia menuturkan, usulan perbaikan sudah dilontarkan oleh Pemdes Tulungrejo sejak 2022 kemarin. Baru di tahun 2023, usulan itu dimasukkan program proyek infrastruktur Pemkot Batu.
Baca juga:
Kolaborasi Pemkot Malang dan Pokdarwis Gelar Event Pesta Kampung Tematik pada Maret Mendatang
Pemkot Malang Rancang Layanan Digital Melalui SPBE
Bawaslu Batu Luncurkan Program ‘Jarimu Awasi Pemilu’
Tugu Tirta Kota Malang dan Perum Jasa Tirta 1 Serius Selenggarakan SPAM
“Namun belum juga diperbaiki, jembatan itu sudah ambrol. Karena kebutuhannya mendesak, otomatis pembangunan jembatan bakal dipercepat,” ujar Suliyono (Rabu, 15/2).
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan DPUPR Kota Batu, selaku dinas teknis untuk mengkaji kebutuhan anggaran perbaikan jembatan. Setelah kebutuhan anggaran ditentukan, selanjutnya dilakukan perbaikan plengesengan tepi sungai menggunakan dana rehab-rekon BPBD.
“Sudah kami kordinasikan dengan dinas teknis. Pembenahan akan dilakukan secepatnya,” ujar Agung.(end)