Jajanan Aneh Berawal Coba-Coba

Ismawati saat menunjukkan produk olahannya. (fathul/malangvoice)

MALANGVOICE – Barangkali, kerupuk susu adalah jajanan yang tidak lazim. Namun siapa sangka, ternyata kerupuk susu olahan rumahan Ismawati sudah bertengger di 40 toko oleh-oleh di Kota Batu, dan beberapa toko lain di Malang Raya.

Orang akan cederung membayangkan kerupuk ini memiliki rasa seperti susu, sehingga yang tidak suka susu tidak akan menyentuh panganan ini. Tapi ternyata kerupuk ini seperti kerupuk pada umumya yang enak dan gurih. Sangat cocok untuk menemani makan maupun suguhan tamu di rumah.

Ismawati belajar membuat kerupuk susu secara otodidak. Pertama kali ide coba-coba ini datang dari kebingungannya memanfaatkan sisa susu murni yang harus dibuang. Mengaku belajar hingga 2 tahun, barulah kerupuk susunya perfect dan siap diedarkan.

“Saya dulu memulai usaha dari jualan susu keliling. Setiap hari bangun pagi lalu ambil susu ke seorang peternak sapi di Oro-Oro Dowo untuk dijual keliling. Dari sinilah saya belajar susahnya mencari duwit,” cerita Ismawati.

Perharinya, perempuan yang akrab dipanggil Isma ini bisa menjual susu paling sedikit 10 sampai 50 liter kepada konsumen, baik yang langganan maupun pembeli baru. Karena dasarnya yang pekerja keras dan terampil, Ismawati menjadi penjual susu murni yang dikenal di Oro-Oro Dowo.

Mengenai susu murni, Isma mengaku kecewa dengan beberapa penjual yang menggunakan campuran air dan bahan khusus. Tidak tanggung-tanggung, campurannya berbanding 1:1, kemudian diberi bahan kimia sehingga rasa dan baunya tetap seperti susu murni tanpa campuran.

Kini selain membuat krupuk susu, Isma sudah mengembangkan usahanya dengan membuat permen susu. Sehingga perharinya ia bisa menghabiskan 20 liter susu untuk bahan dasar pembuatan permen dan krupuk. “Saya mulai dari modal nol, sekarang alhamdulillah sudah berjalan usahanya,” tambah Isma.

Disinggung mengenai proses dan tips pembuatan krupuk susu, Isma enggan memberitahukan detil karena merupakan rahasia perusahaan. Secara garis besar, pembuatan krupuk susu membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari.

Dimulai dari pengambilan susu murni, di masak, pemisahan cairan susu dan lemak susu, penyaringan, penyampuran bumbu, dicetak menjadi lontong, pengukusan selama 4 jam, didinginkan dalam suhu ruang hingga keesokan hari, kemudian dikeringkan hingga 2 hari.

“20 liter susu ini bisa saya pakai untuk 4 resep. Setiap resepnya menjadi 10 package yang setiap package berisi kurang lebih 40 bungkus permen. Dari 20lt ini juga, saya pakai membuat krupuk. Pokoknya lebih manfaat begini dari pada menjuak susunya langsung,” tutup Isma.-