MALANGVOICE-Berbagai persiapan dilakukan Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru (UPT PMB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), jelang pelaksanaan ujian tulis gelombang II bagi calon mahasiswa baru (camaba), Senin (25/7) pekan depan.
Kepala UPT PMB, Dr Ermanu Azizul Hakim MT, menjelaskan, hingga Kamis (21/7), mahasiswa yang mendaftar secara online sudah mencapai lebih dari sepuluh ribu lima ratusan orang.
“Namun, jumlah itu belum bisa dipastikan akan mengikuti ujian tulis gelombang II ini. Hanya mereka yang telah membayar biaya registrasi serta melengkapi berkas pendaftaran lah yang berhak mengikuti ujian,” katanya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh camaba juga untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, serta tidak menganggap remeh pelaksanaan tes tulis yang bakal diadakan di sejumlah gedung di lingkungan kampus III UMM.
“Karena masuk UMM lewat tes tulis itu bukan sekadar syarat formalitas saja, tapi ini sangat menentukan. Banyak pesaing mereka yang juga berharap bisa masuk UMM. Banyak yang tidak diterima karena menganggap ujian tulis ini hanya sebagai formalitas semata,” papar Ermanu saat ditemui di ruang kerjanya.
Selain mempersiapkan diri dalam aspek materi yang akan diujikan, kata Ermanu, camaba juga diharapkan menyiapkan diri di aspek spiritualitas. Membekali diri dengan berdoa misalnya, ”Jangan sekali-kali menggunakan cara-cara yang irasional, seperti memanfaatkan bantuan orang atau bahkan menggunakan jimat di zaman yang sudah modern ini,” terangnya.
Tak kalah penting, Ermanu juga menghimbau seluruh camaba untuk mempersiapkan diri dengan kelengkapan ujian seperti alat tulis serta kartu identitas, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Pelajar dan kartu peserta ujian.
Selain itu, dengan tegas Ermanu melarang camaba membawa alat elektronik seperti kalkulator, jam digital, maupun alat komunikasi, “Hal ini untuk mengantisipasi kecurangan yang dilakukan camaba seperti tahun-tahun sebelumnya,” cetusnya.
Ermanu mengingatkan agar camaba serta orang tua wali tidak terpengaruh untuk menggunakan jalan pintas atau cara-cara curang lainnya. “Masyarakat diimbau tidak memedulikan tawaran perjokian atau iming-iming dapat meluluskan putra-putrinya lewat jalur selain tes, untuk menghindari terulangnya aksi penipuan yang belakangan marak melanda calon mahasiswa. Pokoknya siapkan diri baik-baik, belajar lebih tekun, berdoa, berpikiran jernih, niat yang positif.”
Ia juga menekankan agar camaba tidak datang terlambat. Hal ini dapat diantisipasi, saran Ermanu, dengan mencari tempat penginapan yang mudah diakses ke lokasi ujian. “Camaba bisa menggunakan salah satu unit bisnis milik UMM, di antaranya Hotel UMM Inn atau Rusunawa,” ujarnya.
UMM sendiri membuka dua jalur dalam penerimaan mahasiswa baru. Dua jalur tersebut meliputi jalur penjaringan rapor (undangan) dan tes tertulis. Pada gelombang sebelumnya (gelombang I), jumlah pendaftar mencapai 10.702 peserta.
Sebanyak 2.713 peserta mengikuti seleksi lewat tes tertulis dan sisanya melalui jalur undangan.Setelah gelombang II ditutup pada 22 Juli, UMM akan kembali membuka pendaftaran gelombang III pada 1 hingga 19 Agustus dengan tes yang akan dilaksanakan pada 22 Agustus 2016.
Untuk menjaga rasio antara mahasiswa dan dosen, UMM memangkas kuota penerimaan mahasiswa baru. Tahun lalu jumlah yang diterima sekitar 6.900 maba. Ermanu mengatakan, tahun ini UMM akan menerima sekitar 6.500 mahasiswa baru.