Ini Strategi Bapenda Kota Malang Minimalisir Merosotnya PAD karena PPKM Darurat

Ilustrasi Restoran dan Hotel yang ada di Kota Malang, (MG2).

MALANGVOICE – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang tahun 2021 yang ditargetkan Rp629 miliar, diperkirakan bakal mengalami penurunan karena dampak dari PPKM Darurat.

Berdasarkan estimasi perhitungan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, akibat pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat itu target PAD akan mengalami penurunan sebanyak Rp169 miliar. Sehingga total yang bisa dicapai sebesar Rp460 miliar.

Kendati demikian, sejak diberlakukannya PPKM Darurat pada triwulan ke tiga ini, Bapenda Kota Malang mempersiapkan beberapa startegi dan upaya agar pendapatan PAD di tahun 2021 tidak merosot jauh.

Salah satunya melakukan pengecekan intens e-tax untuk pajak restoran dan rencana penggantian taping box menggunakan client reader. Kemudian untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) pihaknya terus melakukan verifikasi lapangan (verlap) untuk menambahkan capaian pajak yang signifikan.

“Lalu program Bapenda Goes to kelurahan akan dijalankan kembali paska PPKM Darurat. Mudah-mudahan dengan beberapa upaya itu bisa menekan laju penurunan PAD,” ujar Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto, Rabu (14/7).

Dengan beberapa upaya dan strategi yang dilakukan Bapenda Kota Malang itu, diharapkan bisa menekan laju penurunan PAD. Dari estimasi menurun Rp169 miliar bisa ditekan pada angka sekitar Rp78 miliar. Supaya total PAD tahun 2021 nanti bisa tercapai Rp551 miliar.

Namun estimasi tersebut bisa kembali mengalami penurunan jika rencana PPKM Darurat diperpanjang jadi dilaksanakan. “Otomatis akan mengalami penurunan lagi,” kata dia.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang itu, mengatakan dari sembilan jenis pajak, hanya restoran, hotel dan BPHTB menjadi yang paling terdampak mengalami penurunan penghasilan secara drastis sejak PPKM Darurat.

“Sebelumnya tren pajak hotel dan restoran awal surplus kemudian turun. Saat pembatasan orang luar Malang kesulitan datang ke sini, berdampak pada terjadinya penurunan transaksi jual beli tanah yang masuk dalam BPHTB,” tuturnya.

Supaya target PAD tahun 2021 di masa pandemi Covid-19 bisa tercapai, Handi juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat Wajib Pajak.

“Kita lakukan peningkatkan kesadaran pajak, agar target bisa tercapai,” tandasnya.(der)