MALANGVOICE – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo (IBU) menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menggelar workshop bagi guru Pendidikan Jasmani SD, SMP se-Kota Malang, Sabtu (11/3).
Kegiatan workshop menjadi konten kreator sebagai media pembelajaran yang menarik tersebut untuk meningkatkan kreativitas para guru dalam mengembangkan media dan bahan ajar berbasis konten.
“Workshop ini untuk memotivasi dan memfasilitasi para pendidik, khususnya para guru pendidikan jasmani di Malang Raya,” ucap Rektor IKIP Budi Utomo Malang Assoc. Prof. Dr. Nurcholis Sunuyeko, dalam keterangan tertulisnya yang diterima MVoice, Sabtu (11/3).
Baca juga:
Pengembangan Desa Wisata Terganjal Lambannya Pengurusan PBG
Kendaraan Wahyu Kenzo Kembali Disita Polisi, Ada Vespa dan Moge
MMD ‘Dendangkan’ Alat-alat Musik Nusantara Rayakan Hari Musik Nasional
Menurut Nurcholis, workshop ini agar dapat mengubah konotasi profesi guru Pendidikan Jasmani sebagai pekerjaan jasmaniah dan fisik semata bisa lebih kreatif.
“Jadi kami memotivasi dan memfasilitasi para pendidik khususnya guru Pendidikan Jasmani di Malang Raya agar mendatang tidak hanya guru Penjas yang kita dorong dan fasilitasi, tapi semua guru mata pelajaran yang lain,” jelas pria yang akrab disapa Sam Rektor ini.
Lanjut Sam Rektor, guru seharusnya tidak terkungkung pada satu metode pembelajaran saja, tapi bisa menampilkan konten-konten yang menarik bagi muridnya. Selain itu harus terbuka terhadap segala keterbukaan teknologi informasi.
“Jika dengan konten-konten yang menarik, murid akan tertarik, itulah sesungguhnya semangat sportivitas dalam olahraga,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu peserta kegiatan workshop, yang juga seorang guru di SDN Model Kota Malang, Andrean Agung Trimulya, mengaku senang dengan workshop ini.
Dalam workshop ini ia mendapat banyak ilmu. Tidak hanya ilmu olahraga tapi keterampilan serta ilmu metode pembelajaran yang berbasis pada konten.
“Kami juga berharap mendatang IBU terus aktif memberikan pelatihan-pelatihan bagi guru sehingga guru terus bisa berinovasi,” tukasnya,” pungkasnya.(end)