Genap Berusia 22 Tahun, Pesona KWB untuk Indonesia Terpancar pada Ikon Bangunan Pasar Baru

MALANGVOICE– Aktivitas perekonomian di Pasar Induk Among Tani Kota Batu kembali berdenyut. Dari tempat berkonsep bangunan gedung hijau (BGH) itu ‘Pesona Kota Wisata Batu untuk Indonesia’ dipancarkan saat upacara peringatan hari jadi ke-22 Kota Batu, Selasa (17/10).

Sekaligus bersamaan dengan upacara peringatan hari jadi ke-78 Jawa Timur yang mengusung tema ‘Jatim Bangkit, Terus Melaju’.

Pada tahun 2023, peringatan HUT ke-22 Kota Batu mengusung tema ‘Pesona Wisata Kota Batu untuk Indonesia’. Tema tersebut menjadi momentum menumbuhkan semangat Kota Batu menyajikan pengabdian sepenuh hati mewujudkan masyarakat makmur dan sejahtera.

“Selamat datang di Pasar Induk Kota Batu, suatu anugerah yang tak ternilai harganya dan patut disyukuri bersama atas berkah yang diberikan kepada kita. Sehingga kita dapat mengikuti upacara peringatan hari jadi ke 78 Provinsi Jawa Timur dan hari jadi ke 22 Kota Batu,” ujar Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai yang sekaligus didapuk sebagai inspektur upacara.

Baca juga:
Dewanti Klaim Indikator-indikator Keberhasilan Selama 5 Tahun Menjabat Wali Kota Batu

Pengundian Kios Dimulai, Ratusan Pedagang Zona Kuliner dan Apel Menempati Lantai 3 Pasar Batu

Baru Menjabat, Aries Paewai Diminta Kawal Revitalisasi Pasar Batu

Dinsos Kota Malang Cari Ibu Kandung dan Jamin Kebutuhan Bocah DN

Aries berpendapat, upacara peringatan HUT ke 22 Kota Batu digelar di Pasar Induk Kota Batu agar terasa inklusif. Terlebih pasar baru itu menjadi bangunan ikonik serta tempat perputaran ekonomi. Sehingga masyarakat bersuka cita merayakan hari jadi Kota Batu. Usia 22 tahun menjadi sebuah perjalanan panjang dalam membangun sebuah kota wisata dengan beribu pesona untuk Indonesia.

Karena itu, tepat pada peringatan hari jadi ke-22 Kota Batu, Pemkot Batu menyematkan lencana dan menyerahkan piagam Hakaryo Guno Mamayu Bawono. Penghargaan itu diberikan langsun Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai kepada sejumlah insan terbaik yang mendedikasikan tenaga dan ide briliannya untuk kemajuan Kota Batu. “Penghargaan diberikan kepada insan-insan terbaik yang sudah memberikan yang terbaik untuk Kota Batu,” imbuh Aries.

Terdapat beberapa nama yang menerima piagam Hakaryo Guno Mamayu Bawono. Antara lain Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono selaku pengampu proyek strategis nasional pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Berikutnya, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang berkomitmen mendukung Kota Batu sebagai destinasi pariwisata Jatim dan nasional. Serta mewujudkan kawasan perdesaan agroforestry kopi lereng Gunung Arjuno.

Penghargaan itu juga diberikan kepada tiga mantan kepala daerah Kota Batu. Yakni Wali Kota Batu periode 2022-2007, Imam Kabul yang menyiapkan masa transisi kota administrasi menjadi Pemkot Batu. Selanjutnya, Wali Kota Batu 2007-2017, Eddy Rumpoko yang memajukan perekonomian dan investasi melalui industri pariwisata dengan branding ‘Kota Wisata Batu (KWB)’. Serta membangun Balai Kota Among Tani Kota Batu.

Berikutnya Wali Kota Batu 2017-2022, Dewanti Rumpoko yang turut mengawal pelaksanaan proyek strategis nasional Pasar Induk Among Tani berdasarkan Perpres 80 tahun 2019. Penghargaan juga diberikan kepada Pokja Peningkatan Status Kota Batu. Serta sejumlah pelaku industri pariwisata, pelaku seni budaya serta tokoh pengembangan pertania dan UMKM.

“Hanya dengan kekompakan dan solidaritas bersama kita dapat bangkit dan berdiri tegak menghadapi berbagai tantangan kedepan,” ujar Aries.

Ia mengatakan, tema “Pesona Kota Batu untuk Indonesia” menjadi motivasi semua pihak untuk bekerja sama dalam memajukan kota dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih, lanjut Aries saat ini perkembangan ekonomi Kota Batu menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif, penurunan tingkat kemiskinan, gini rasio yang baik, dan indeks pembangunan manusia yang meningkat.

Pemerintah Kota Batu juga berhasil mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan pokok di daerah mereka. Mereka optimis bahwa perkembangan ekonomi yang positif di Jawa Timur akan memberikan dampak positif pada Kota Batu di tahun 2023.

Baca juga:
Peluang Kerja ke Luar Negeri Solusi Atasi Tingginya Tingkat Pengangguran di Kota Batu

Program ‘Sobo Deso’ Strategi Fordewi Pacu Pertumbuhan Desa Wisata di Kota Batu

Namun, ada tantangan dan masalah yang masih harus diselesaikan termasuk kemacetan, pengelolaan sampah, keindahan kota, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan peningkatan sektor ekonomi. Beberapa fokus pembangunan di tahun ini melibatkan pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, dan pengurangan tingkat pengangguran terbuka.

“Melalui strategi dan program pembangunan daerah KWB Pasti Bisa, Kami bersama segenap jajaran birokrasi terus bergerak dan melakukan percepatan kegiatan untuk mengatasi masalah,” ungkap Aries.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait