Ganis Rumpoko Jadi Ketua PSSI Kota Batu, Ini Program Unggulannya

Ketua Askot PSSI Jatim, Akhmad Riyadi menyerahkan bendera pataka kepada Ganis Rumpoko yang dilantik sebagai Ketua Askot PSSI Kota Batu periode 2022-2026. (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE–Pengurus Askot PSSI Kota Batu periode 2022-2026 diisi wajah-wajah baru. Ganis Pratiwi Rumpoko terpilih menakhodai induk organisasi sepak bola Kota Batu pada akhir Oktober lalu. Ia menggantikan posisi Punjul Santoso.

Pelantikan pengurus Askot PSSI Kota Batu digelar di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani (Rabu, 14/12). Ketum PSSI Jatim, Ahmad Riyadh memimpin langsung pengambilan sumpah janji para pengurus.

“Pengurus saat ini 90 persen wajah baru dan masih segar. Fokus kami mendorong industri sepak bola Kota Batu lebih maju. Pasti hal ini butuh proses, tidak instan,” ucap Ganis dalam sambutannya.

Baca juga:
Sidak Harga Jelang Nataru, Ketersediaan Pangan di Kota Batu Mencukupi hingga 2023

Kembangkan Sport Trourism, Disparta Kota Batu Berkolaborasi Gelar Panderman Gravity Park Funduro

PT ACA Siap Laporkan Pemalsuan dan Pencemaran Nama Baik

Anggota DPRD Kota Malang Angkat Bicara, Musorkot Tidak Sah Tanpa Dasar AD/ART

Kepengurusan PSSI yang baru pun tancap gas untuk memajukan ekosistem sepak bola Kota Batu. Fokusnya pembinaan mematangkan kualitas pemain-pemain muda. Baginya tolok ukur kemajuan dalam olahraga sepak bola bukan hanya menang kalah.

“Suatu ekosistem industri sepak bola yang maju harus juga membawa dampak peningkatan taraf perekonomian masyarakat. Terlalu sepele kalau sepak bola hanya soal kemenangan,” ujar Ganis.

Keinginan lainnya yang akan diwujudkan yakni membentuk sekolah sepak bola putri. Seiring dengan hal itu, pihaknya berupaya untuk menambah uang pembinaan bagi SSB se Kota Batu sehingga bisa memberikan pembelajaran gratis bagi anak-anak putri.

“Selain itu, ada peluang yang bisa ditangkap, karena Kota Batu selalu dipilih menjadi pusat pelatihan klub-klub ternama. Ini kesempatan agar seluruh lapangan desa direnovasi lebih layak,” imbuh dia.

Berbagai program itu disambut baik Ketum PSSI Jatim, Ahmad Riyadh. Menurutnya, butuh pemikiran cemerlang untuk membangun ekosistem sepak bola berkualitas. Serta dibutuhkan kekompakan mengingat olahraga ini menjunjung kolektivitas.

“Regenerasi akan terus muncul selama SSB di Kota Batu tetap eksis. Sebagaimana diketahui, Malang Raya termasuk Kota Batu lumbungnya pemain-pemain bola berkualitas,” ujar Riyadh.

Ia pun mengapresiasi langkah Ganis yang bertekad membangun ekosistem sepak bola sejak usia dini, termasuk kelompok putri. Para pemain-pemain muda menjadi aset masa depan memajukan sepak bola Indonesia.

“Maka daerah-daerah harus membangun SSB dengan baik sehingga nantinya bisa mengisi kebutuhan sepak bola nasional. Potensi Kota Batu juga luar biasa untuk dijadikan pusat pelatihan,” timpal dia.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menambahkan, untuk menjadi juara, Askot PSSI Kota Batu harus punya tekat dan semangat serta program luar biasa. Hal tersebut memang tidak mudah, namun dengan tekat dan usaha yang luar biasa, pasti bisa dilaksanakan.

“Saya lihat 75 persen pengurus masih muda-muda. Dengan adanya komposisi ini, kami yakin apa yang diharapkan bisa tercapai,” tutur dia.

Dengan program yang diusung Ganis, Dewanti sangat mendukung dan setuju. Salah satunya adalah mengembangkan lapangan desa untuk bisa disewakan ke siapapun untuk berlatih.

Keuntungan lain yang dapat diperoleh, apabila ada tim hebat yang datang. Pasti anak SSB juga akan melihat mereka berlatih, bahkan mungkin diajak berlatih sekalian. Dengan adanya hal tersebut, secara otomatis akan menambah motivasi anak-anak Kota Batu untuk menjadi pemain sepak bola.

“Jika lapangan desa bisa dikembangkan. Kota Batu tidak hanya terkenal akan destinasi wisatanya saja. Tapi juga destinasi sport tourism sepak bola yang bisa menaikan pertumbuhan ekonomi,” kata dia.(end)