MALANGVOICE – Dua game yang diproduksi Shireishi Production, perusahaan start up Indonesia siap saingi Jepang dan Korsel. Dua game yang dipamerkan dalam acara @daisukijapanfest di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (5/3/2023) lalu mendapat banyak tanggapan dari gamers.
“Yuk teman-teman jangan lupa mampir yaa ke booth kita dan cobain-cobain game dari kita, yaitu game How to Die dan juga game baru kita, kalian penasaran game apa? Datang saja langsung dan cobain,” tulis akun Instagram shireishiproduction.
Diupload Sabtu (4/3) postingan ini cukup banyak disukai. Sampai Ahad pagi disukai 88 viewer. Juga cukup banyak yang memberi dukungan.
Baca Juga:
Sanusi: Tahun Depan Targetkan Adipura Kencana
DPD PKS Target Naikkan Kursi Legislatif Kota Malang di Pemilu 2024
Kejuaraan Karate Piala Wali Kota Malang Diikuti pembalap Karateka
Seperti akun felicitus dimas langsung komentar, “Meluncur”. Akun fatahhh menandai dengan emoticon tepuk tangan. Akun deeddddd berkomentar, “Gaskennn.” Akun 0910filfest komentar, “Kereen”.
Sesuai data, sampai saat ini produksi game masih didominasi Amerika. Sementara dua negara Asia yang cukup kuat adalah Jepang dan Korsel.
Ketika terjadi slowdown ekonomi di Korea Selatan, industri game terbukti paling kuat bertahan, bahkan tetap survive.
Baca Juga::
Polinema Serang Lahan Kosong, Ditanami 1.000 Pohon Gerakan Merti Bumi
Piala Adipura 2022, Momentum Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Kota Batu
Jumat Barokah Bank Muamalat Malang, Ajak Masyarakat Sarapan Gratis
Tidak heran kalau kemudian Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar terhadap industri game untuk bisa dikembangkan di Indonesia. Sebab memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi.
Seperti diketahui, Startup Shireishi Production, merupakan kumpulan anak-anak muda yang rata-rata umurnya sekitar 25 tahun dan masih bujangan.
Mereka dari pelbagai disiplin ilmu seperti teknik game, teknik informatika, teknik komputer. Pelbagai disiplin ilmu ini dipadukan untuk memproduksi game.
Anak-anak muda ini bekerja dengan pola kerja eksprerimental sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Yaitu dengan kantor di rumah masing-masing tapi bisa kerja sama.
Pola satunya adalah dengan memiliki studio di Malang. Yang pasti berbeda dengan kantor konvensional.(end)