DPUBM Kabupaten Malang Tanggapi Sorotan Dewan Atas Kondisi Jalan Rusak di Ir Soekarno Kepanjen

MALANGVOICE – Belum lama ini para legislatif Kabupaten Malang menyoroti jalan rusak dan berlubang di Jalan Ir Soekarno, atau jalur lintas barat (Jalibar) di wilayah Kepanjen.

Bahkan, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Malang, Sodikul Amin mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Pemkab setempat untuk segera melakukan perbaikan, karena kondisi jalan yang rusak itu dapat mengancam keselamatan bagi pengendara yang melintas.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPUBM Kabupaten Malang Suwignyo mengatakan, di wilayah Kabupaten Malang 28 persen merupakan kondisi jalan yang rusak berat, sedangkan 72 persen jalan dalam kondisi baik atau sedang.

Baca juga:
DPD LIRA Malang Raya Dorong BPK Cermati Anggaran Mamin Pemkab Malang

Jalur Penyelamat Klemuk Dinilai Dishub Tidak Sesuai Standar, Ini Tanggapan Warga

Cak Udin: Maksimalkan Pentahelix untuk Kuatkan Prestasi Olahraga, Wisata dan Ekonomi Kreatif

“Kita (DPUBM) mengalokasikan dana sebesar Rp 200 miliar untuk melakukan perbaikan, baik pemeliharaan maupun peningkatan jalan,” ucapnya, saat ditemui awak media, Senin (20/3).

Pria yang akrab disapa Wignyo ini menjelaskan, pemeliharaan jalan tersebut berbeda dengan pemeliharaan insidentil atau pemeliharaan yang bersifat sementara.

“Berbeda, kalau pemeliharaan insidentil itu kekuatan konstruksinya hanya bertahan satu tahun. Sedangkan kekuatan kontruksi pemeliharaan jalan bisa bertahan sampai 10 tahun,” jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Wignyo, dirinya mengakui bahwa dalam perbaikan 28 persen ruas jalan tersebut tidak bisa terselesaikan pada tahun ini.

“Kita mulai lakukan perbaikan jalan, tapi tidak bisa selesai tahun ini, biasanya target perbaikan hanya 2 persen,” tegasnya.

Wignyo membeberkan, dari 28 persen jalan rusak tersebut berada di Jalan Ir Soekarno atau Jalibar, ruas jalan Kepanjen-Pagak, dan Pagak-Sumbermanjing Kulon.

“Untuk memperbaiki 28 persen jalan yang rusak, sudah kami anggarkan, tapi tidak bisa selesai 28 persen, karena nanti yang lama akan rusak. Target biasanya 2 persen,” tukasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait