Dosen Polinema Kembangkan Rendang Nabati dari Jantung Pisang untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Duwet

MALANGVOICE– Tim dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang dipimpin oleh Yekie Senja Oktora, S.Pd., S.E., M.M., menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat bertajuk “Inovasi Olahan Rendang Analog Berbasis Nabati: Peningkatan Nilai Gizi dan Diversifikasi Produk Pangan Lokal untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Duwet Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.”

Acara ini berlangsung pada Minggu, 21 September 2025, di Balai Desa Duwet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Duwet, Rosyidatul Nur Azizah, beserta jajaran, perwakilan pemerintah desa, dan tim dosen Polinema. Dalam kegiatan ini, masyarakat mendapat pelatihan langsung dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi produk inovatif berbasis nabati — salah satunya rendang analog dari jantung pisang.

Tim PKM Polinema. (Istimewa)

Program ini menjadi langkah nyata untuk mendorong diversifikasi pangan lokal sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat desa. Melalui inovasi rendang nabati, tim Polinema ingin menghadirkan alternatif makanan sehat yang bernilai gizi tinggi dan memiliki potensi bisnis menjanjikan.

Kesadaran masyarakat terhadap makanan sehat dan ramah lingkungan terus meningkat. Produk daging analog berbasis nabati kini menjadi tren karena mampu meniru tekstur, rasa, dan aroma daging hewani, namun dibuat sepenuhnya dari bahan tumbuhan.

Salah satu bahan lokal yang sangat potensial adalah jantung pisang. Selain mudah diperoleh di Desa Duwet yang merupakan sentra pertanian pisang, jantung pisang juga memiliki sejumlah keunggulan:

– Kaya serat, protein nabati, dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.

– Teksturnya berserat alami, mirip daging sapi setelah diolah.

– Harganya terjangkau dan minim limbah, mendukung konsep ekonomi sirkular dan ketahanan pangan lokal.

Dengan teknik pengolahan yang tepat, jantung pisang dapat diubah menjadi bahan dasar rendang nabati yang lezat, bergizi, dan serbaguna.

Melalui pelatihan ini, masyarakat Desa Duwet diharapkan mampu:

1. Mengembangkan usaha kecil menengah berbasis pangan nabati.

2. Meningkatkan pengetahuan gizi dan keterampilan kewirausahaan.

3. Mendukung visi Desa Duwet sebagai Desa Inovatif dan Mandiri Pangan.

4. Berkontribusi pada gerakan ketahanan pangan nasional berbasis lokal dan berkelanjutan.

Menurut Yekie Senja Oktora, kegiatan ini bukan sekadar inovasi kuliner, melainkan bentuk nyata dari pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat desa.

“Dengan bahan sederhana seperti jantung pisang, masyarakat bisa menciptakan produk bernilai jual tinggi, bergizi, dan berdaya saing. Inilah esensi pengabdian masyarakat yang berdampak langsung,” ujarnya.

Inovasi Rendang Nabati Jantung Pisang menjadi bukti bahwa dari bahan lokal sederhana, lahir ide besar untuk membangun kemandirian dan ketahanan pangan desa.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait