MALANGVOICE – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang menggelar pelatihan jurnalistik olahraga kepada para cabor untuk peningkatan SDM.
Kegiatan ini menggandeng PWI Malang Raya selama dua hari sejak 26-28 Februari 2023 di SMA Islam Kepanjen, diikuti sebanyak 30 orang dari sekretariat cabang olahraga (cabor) yang saat ini tergabung di Komite Olahraga Nasionanal Indonesia (KONI) Kabupaten Malang.
Sekretaris Dispora Kabupaten Malang Henry Tanjung mengatakan, Pelatihan Jurnalistik Olahraga ini dilakukan untuk meningkatkan SDM Cabor agar mengetahui ilmu jurnalistik.
Baca juga:
Pemerintah Didorong Merancang Skema Serap Lulusan Kedokteran
Peringati HUT ke-15 DPC Gerindra Kabupaten Malang Gelar Lomba Memancing
Cak Udin Perjuangkan Kuliah Gratis Lewat KIP bagi Anak-anak Tirtoyudo
“Pelatihan ini untuk meningkatkan SDM dalam pengetahuan ilmu jurnalistik kepada cabor-cabor, supaya mereka bisa melakukan penulisan berita terkait kegiatan olahraga para atletnya,” ucapnya, saat membuka Pelatihan Jurnalistik Olahraga, Senin (27/2).
Menurut Tanjung, dalam pelatihan jurnalistik ini selain menerima ilmu penulisan produk jurnalistik juga diberikan materi pengambilan foto dan video, dengan harapan bisa diteruskan ke teman-teman wartawan yang akan melanjutkan sebagai produk jurnalistik sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
“Dalam kegiatan ini ada 5 materi yang disampikan, yakni Bahasa Indonesia Jurnalistik, Teknik Wawancara, Teknik Menulis Berita, Media Sosial, Fotografer dan Video, nantinya dalam mengirim laporan sudah dalam bentuk berita,” jelasnya.
“Kegiata pertama di tahun 2023 ini, nantinya sebagai agenda tahunan Dispora Kabupaten Malang, dan akan kita kembangkan ke pelatih dan atlet,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya, Ir Cahyono menjelaskan, kegiatan ini merupakan jurnalistik dasar, karena dalam pelatihan jurnalistik ada beberapa tahapan. Sehingga pelatihan dasar itu, akan memberikan pengetahuan kejurnalistikan, yang tidak hanya penulisan berita, tapi juga kita ajarkan bagaimana teknik mengambil foto dan video.
“Paling utama dalam pelatihan tersebut, agar para peserta paham berita yang benar dan tidak hoax. Karena ketika menulis berita hoax, maka penulis akan terjerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang bisa terkena pidana,” ulasnya.
Terlebih, lanjut Cahyono, para pemateri dari PWI Malang Raya ini sudah berkompeten dalam jenjang Uji Kompetensi Wartawan (UKW), tingkat Madya dan Utama, yang sudah bekerja sebagai wartawan lebih dari 15 tahun. Sehingga sudah bisa dikatan sebagai wartawan profesional, bahkan ada salah satu pemateri yang memegang kompetensi asessor atau tenaga professional, yang mana memiliki kompeten dalam menguji UKW, yang diikuti para warwatan.
“Pelatihan Jurnalistik Olahraga akan memberikan pengetahuan yang baru bagi para cabor. Sehingga para cabor menerima ilmu jernalistik, akan memberikan kemudahan dalam menulis berita,” tukasnya.(end)