MALANGVOICE – Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), Erwan Puja Fiatno, menegaskan, pihaknya tetap melakukan komunikasi dengan pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Kota Batu, agar tidak berjualan di kawasan Alun-alun lagi.
Rim relokasi sudah memberi ultimatum kepada PKL, namun tidak ada respon. Berkali-kali dilaksanakan pertemuan, namun hasilnya tidak dapat dilaksanakan. Sehingga terakhir, Satpol PP bertindak. Itupun hanya mengangkut beberapa lapak yang ditinggalkan pemiliknya.
“PKL yang sudah punya tempat di BTC (Batu Tourism Center, red) harus secepatnya pindah ke sana. Kalau menggunakan fasilitas umum kan ya jelas menyalahi aturan. Karena itu Satpol PP menindak mereka,” ungkap Erwan saat dihubungi MVoice melalui selulernya, beberapa menit lalu.
Untuk PKL yang tidak memiliki lapak di BTC atau PKL pendatang baru, Erwan berharap kerja sama agar tidak menempati lokasi Alun-alun. Karena sejak dulu Alun-alun Kota Batu terkenal keindahan dan kebersihannya, namun saat ini terlihat berantakan.
“Yang tak kalah semrawutnya adalah parkir di sekitar Alun-alun. Itu aturannya bagaimana, cara mengatasi bagaimana, saat ini sedang kami bahas dengan Dinas Perhubungan. Karena parkir juga harus ditata, biar kelihatan bagus,” sambung Erwan.
Disinggung target realisasi Alun-alun bebas PKL, Erwan tidak menyebutnya dengan jelas. Ia beralasan, urusan pembersihan Alun-alun kaitannya dengan manusia, sehingga tidak bisa ditargetkan secara saklek.
“Kalau urusannya sama kriminalitas ya bisa langsung ditargetkan kapan berantas. Kalau sama PKL kan kita harus pikirkan dampaknya. Mereka juga mencari nafkah, jadi harus ada solusi yang bagus, kemana mereka pindah,” tukas mantan Sekwan DPRD Batu ini.