MALANGVOICE – Dinas Perhubungan Kabupaten Malang mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan, utamanya di momen mudik lebaran mendatang. Hal itu dikarenakan berfungsinya tol Mapan yang baru diresmikan Presiden RI Joko Widodo.
“Kami perkirakan volume kendaraan yang melintas di jalan arteri menurun antara 65 persen sampai 70 persen, karena adanya Tol Mapan. Tapi ada beberapa masyarakat yang masih memanfaatkan jalan utama untuk mudik lebaran,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang, Hafi Lutfi.
Untuk itu, lajut Lutfi, pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap black spot (daerah rawan kecelakaan) dan kawasan rawan kemacetan guna mengantisipasi adanya kepadatan kendaraan di jalan arteri.
“Untuk black spot kami petakan ada empat jalur yang menjadi perhatian utama petugas di lapangan, yaitu jalan yang berada di sepanjang jalur Singosari – Lawang (Malang Utara), Pakisaji – Kepanjen, Sumberpucung – Gondanglegi, dan arah menuju Malang Selatan,” jelasnya.
Lutfi menjelaskan, di kawasan jalan tersebut para pengendara banyak yang tidak memperhatikan kecepatannya, karena kondisi jalan yang lengang. Hal itu membuat pengemudi relatif akan memacu kendaraan dengan speed yang tinggi yang berisiko terjadi kecelakaan.
“Selain di Malang Utara, di Malang Selatan juga berpotensi terjadi kecelakaan yang relatif tinggi. Karena banyak masyarakat yang tidak menggunakan kendaraan pengangkut orang (bak terbuka) untuk berwisata, nah ini kan potensi untuk kecelakaannya semakin tinggi,” ulasnya.
Untuk titik kepadatan kendaraan, pihakanya memperkirakan akan terjadi jalan arah Pakis, Tumpang, Poncokusumo, dan menuju TNBTS.
“Kami akan kerahkan anggota Dishub secara maksimal dan berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polisi guna mengantisipasi kepadatan arus tersebut. Jika jalur alternatif kami masih belum melakukan pemetaan karena sementara masih kami fokuskan pengawalan di jalan tol pasca peresmian dan operasional jalan arteri,” pungkasnya. (Der/Ulm)