MALANGVOICE – Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu (1/10/2022) lalu mencapai mencapai 725 orang, baik yang luka maupun meninggal.
“Jumlah total korban 725 orang. Rinciannya 568 orang luka ringan dan sedang, 26 orang luka berat, dan 131 orang meninggal dunia,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, drg. Wiyanto Wijoyo saat dihubungi awak media, Selasa (11/10).
Menurut Wiyanto, korban meninggal dunia yang berasal dari Kabupaten Malang terbanyak ada di wilayah Kecamatan Tumpang (7 orang).
Baca juga: Security Officer Klarifikasi Tidak Pernah Tutup Pintu Kanjuruhan Sejak Awal Pertandingan
“Terbanyak di Tumpang, selanjutnya di Wilayah Kecamatan Wagir, Pakis, dan Sumberpucung, masing-masing ada 5 orang yang meninggal dunia,” jelasnya.
Lanjut Wiyanto, untuk korban yang mengalami luka-luka berdasarkan domisili ada sebanyak 335 jiwa.
“Dari jumlah itu, terbanyak warga Kecamatan Kepanjen yang mencapai 46 orang, disusul Pakisaji yang luka 30 orang, Kecamatan Sumberpucung 24 orang, dan Tumpang 20 orang,” terangnya.
Baca Juga: Penetapan 6 Tersangka, Titik Awal Usut Tuntas Demi Keadilan Hukum
Tambah Wiyanto, untuk korban yang masih dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang ada sebanyak 57 orang dengan rincian, 17 orang luka ringan hingga sedang, dan 40 orang luka berat.
“Kalau yang di RSUD Kanjuruhan itu ada 139 korban luka-luka. Itu berdasarkan data kami (Dinkes Kabupaten Malang) per tanggal 10 Oktober 2022 pukul 16.00 WIB,” tukasnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, update jumlah korban Kanjuruhan total ada 725 korban terdiri dari 131 korban meninggal dunia, dan 568 orang luka-luka.
Baca Juga: Pemkab Malang Gratiskan Biaya Pengobatan dan Pendidikan bagi Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Dari jumlah korban Kanjuruhan tersebut ada 6 orang yang masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang, dan 2 orang dirawat di RS Hermina.(end)