Demi Rekrutmen Polisi Cerdas dan Unggul, Polres Malang Gandeng Pemkab

Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung bersama Bupati Malang, Dr. H Rendra Kresna penandatangan kesepakatan kerjasama perekrutan calon anggota Polri.(istimewa)
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung bersama Bupati Malang, Dr. H Rendra Kresna penandatangan kesepakatan kerjasama perekrutan calon anggota Polri.(istimewa)

MALANGVOICE – Guna mewujudkan rekrutmen calon anggota Polri cerdas dan unggul, Polres Malang menggandeng Pemkab Malang dengan bersama-sama menandatangani MoU di Aula PG Kebon Agung, Pakisaji, Selasa (21/11). Acara itu berlangsung sekaligus pembinaan dan pelatihan putra putri unggulan guna mewujudkan rekrutmen polisi cerdas dan unggul.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, langkah ini adalah untuk perbaikan awal mencari anggota Polri yang benar-benar berkompeten. Caranya menjaring bibit-bibit unggul serta cek langsung dengan sosialisasi ke sekolah.

“Sehingga ketika nanti ada rekrutmen, mereka sudah siap,” jelas Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, sesuai rilis yang diterima MVoice.

Alumnus Akpol 2000 ini menambahkan, Pemkab Malang dan stakeholder dilibatkan dalam penjaringan bibit unggul ini. Sebab, untuk saling menukar informasi perlu kolaborasi dengan beberapa OPD, seperti Dispora, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dinas Pendidikan.

“Mereka yang memiliki prestasi di sekolah mulai kelas 1 sampai kelas 3, terutama siswa-siswi SMA akan dipantau. Kemudian akan diberi pelatihan dan pembinaan, untuk dipersiapkan masuk dalam anggota Polri. Mulai dari kesehatan, olahraganya serta akademiknya,” jelas Ujung.

Sehingga, masih kata Ujung, saat mereka berminat menjadi anggota Polri, sudah sangat siap mengikuti rekrutmen. Pengalaman selama ini, menurutnya, banyak siswa SMA yang mendaftar anggota Polri tidak mengerti tentang tata cara dan syaratnya.

“Jika bibit-bibit unggul ini nantinya terpilih menjadi polisi, maka bisa dipastikan mereka akan menjadi polisi yang hebat, cerdas dan unggul. Tetapi kami tidak menjanjikan mereka masuk, hanya memberikan jalan untuk menjadi polisi yang smart dan profesional,” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Malang, Dr. H Rendra Kresna mengatakan, terkait program jemput bola calon polisi perwira dan bintara ini, diharapkan bisa disosialisasikan sampai tingkat bawah. Karena tidak sedikit yang mengerti cara untuk menjadi Taruna Akpol atau Bintara. Dengan begitu, harapannya banyak generasi muda Kabupaten Malang, yang bisa jadi Bhayangkara Indonesia.

“Jumlah personel polisi dan PNS itu masih kurang. Sebab rasio antara jumlah polisi dan masyarakat di Kabupaten Malang ini sangat berbanding jauh,” beber Rendra Kresna.

Ketua DPRD Kabupaten Malang, Hari Sasongko, mengapresiasi program jemput bola rekrutmen anggota Polri. Supaya proses rekrutmen berjalan baik, harus ada peran aktif seluruh pihak. Tidak hanya Pemkab Malang, tetapi Muspika dan Kepala Desa juga harus berperan aktif.

“Jemput bola rekrutmen anggota Polri dengan seleksi bibit unggulan ini sangat bagus. Sehingga nantinya bisa memajukan bangsa. Keamanan dan ketertiban masyarakat,” tutup politisi PDI Perjuangan ini.(Der/Aka)