Dampak Gelombang Tinggi, Harga Ikan Mahal

Penjualan ikan di TPI Sendang Biru (Tika)
Penjualan ikan di TPI Sendang Biru (Tika)

MALANGVOICE – Harga ikan laut mulai merangkak naik. Koordinator nelayan Sendang Biru, Sudarsono menjelaskan, ikan cakalang dan baby tuna mengalami kenaikan harga.

“Sebelumnya berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram. Sekarang menjadi Rp 20 ribu per kilogram,” kata dia, Kamis (2/2).

Dia menjelaskan, harga ikan mahal karena nelayan enggan melaut. Pasalnya, gelombang tinggi di perairan bagian selatan Pulau Jawa, atau Samudera Hindia, mencapai antara 3,5 meter.

Bahkan, gelombang tinggi juga terjadi di Laut Jawa yang juga mencapai 3,5 meter.

“Tidak ada yang berani melaut karena gelombang tinggi,” kata dia.

Sementara itu, Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi Maritim, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tanjung Perak, Surabaya, Ari Widjajanto menjelaskan, hal ini disebabkan karena energi dari laut Cina Selatan masuk ke laut Jawa tidak ada pengganggunya.

“Ini ciri khas muson barat yang begitu dominan sehingga angin yang dari Samudera Hindia kalah dominan nya. Pusat tekanan rendah di Australia menjadi pusatnya,” kata dia kepada MVoice, Kamis (2/2).

Pusat tekanan rendah rendah di Australia ini juga menyebabkan gelombang di Samudera Hindia ikut tinggi.

Dia menjelaskan, ketinggian gelombang di Laut Jawa ini berfluktuasi. Terkadang, lanjut dia, menurun ke angka 2 hingga 3 meter.

“Kondisi gelombang tinggi ini harus menjadi kewaspadaan yang lebih bagi siapapun yang beraktivitas di laut. Bagi nelayan, jika memang tidak memungkinkan lebih baik tidak melaut,” tandas dia.