Budidaya Udang Galah demi Tambah Variasi Harga Pasaran

MALANGVOICE – Sektor perikanan adalah yang paling kaya dengan melimpahnya perairan yang ada di Tanah Air. Di antara berbagai jenis ikan konsumen, udang adalah salah satu yang paling banyak diminati.

Contohnya seperti udang galah, ukurannya yang besar dan rasa olahan lezatnya menjadi alasan. Namun, sulitnya pembudidayaan petani yang selama ini dilakukan membuat udang galah menjadi surut dari perdagangan ikan konsumen.

Itulah yang menjadi ide budidaya udang galah yang sedang dicoba di Instalasi Perikanan Budidaya (IPB) Punten. “Kami mulai September 2019, sampai sekarang masih tahap proses,” ucap Teknisi dan Bidan Penjualan IPB, Nadia Dara di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu.

Tak mudah memang, tetapi sekarang sudah ada kurang lebih 8 ekor indukan yang telah produktif disana. Udang konsumsi yang populer di tahun 2000 an ini sempat hilang pamornya karena kalah saing dengan udang jenis lain.

Sulitnya perawatan karena kerentanan hewan itu sendiri menjadi alasan. Pada saat molting (ganti kulit) ia biasa dimangsa oleh ikan lain maupun jenisnya sendiri.

Kerugian yang didapat saat panen membuat para peternak berganti ke berbagai jenis udang. Keelemahan itulah yang kini berusaha dicari solusinya. Mulai dari tingkat keasaman air, suhu dan juga perawatannya.

Sekali bertelur udang air tawar ini bisa bertelur 3 sampai 5 ribu butir. Dari awal proses pembuahan hingga menetas memakan waktu kurang lebih seminggu.

Tergantung dari kesiapan media yang ada dan paling penting kualitas air.
Kedepannya IPB mengaharapkan udang galah dapat dikembang biakan sekaligus membantu perekonomian masyarakat sekitar.

Selaras dengan yang diungkapkan Handy, Teknisi IPB Bidang Ikan hias. “Munculnya kembali udang galah akan menambah variatif harga udang dipasaran. Untuk masyarakat dengan kemampuan beli agak rendah, udang ini tepat,” jelasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait