MALANGVOICE – Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono, mengatakan ada laporan 2.000 lebih pelanggaran selama Pemilu 2024. Dari dugaan pelanggaran itu menyebabkan ribuan TPS berpotensi menjalani pemungutan suara ulang (PSU).
Hal itu dikatakan Totok saat memantau PSU di TPS 37 Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang pada Sabtu (24/2).
“Kami belum bandingkan dengan tahun lalu, tapi saat ini ada 1.300 TPS yang berpotensi PSU,” katanya.
Baca Juga: Anggota Bawaslu RI Pantau Coblosan Ulang 3 TPS di Kota Malang
Tekan Inflasi, Pemkot Usulkan Program Prioritas Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Desa Torongrejo
Sementara di wilayah Jatim, Totok menyebut ada 69 TPS yang menjalani PSU. Data ini dikatakannya masih terus bergerak mengingat pendataan terus dilakukan.
“Di Jatim sementara tercatat PSU ada di 14 kabupaten kota,” lanjutnya.
Totok mengaku pelanggaran Pemilu terbanyak disebabkan karena pemilih mencoblos lebih dari dua tempat.
“Lokasi paling banyak ada di Papua dan Sulawesi Selatan,” imbuhnya.
Dari hasil PSU ini, Bawaslu terus melakukan pemantauan agar meminimalisir pelanggaran serupa terjadi di TPS.
“Intinya kami berupaya semaksinal mungkin agar minim pelanggaran lagi,” tandasnya.
Diketahui KPU Kota Malang menggelar PSU di 3 TPS, yakni TPS 14 dan 37 di Mojolangu dan TPS 48 Jatimulyo.
Penyebab PSU dilakukan karena adanya pemilih yang mendapat surat suara namun tidak masuk dalam DPT atau DPTb.
Adapun jumlah pemilih yang ikut coblosan ulang di tiga TPS tersebut berjumlah 760 orang. Namun begitu pencoblosan surat suara hanya untuk calon presiden dan wakil presiden saja.
“Karena ada data yang tidak cocok untuk capres dan cawapresnya,” kata Ketua KPU Kota Malang, Aminah Asminingtyas.(der)