MALANGVOICE – Paslon HM Anton – Dimyati (Abadi) Ayatullah mendapat dukungan dari Muslimat NU di kontestasi Pilkada Kota Malang 2024.
Ketua Muslimat NU Bareng Raya, Siti Maisyaroh, mengatakan, dukungan itu diberikan karena sosok paslon Abadi dikenal amanah dan peduli terhadap masyarakat kecil.
“Semua masyarakat sudah tahu saat memimpin Abah kerap melakukan blusukan untuk mengetahui secara langsung persoalan yang ada di masyarakat kecil,” ujar Maisyaroh.
Ia juga mengaku, Nyai Mutamimah Hasyim Muzadi, menginstruksikan seluruh keluarga besar ranting Muslimat NU Kota Malang, turut memberikan dorongan untuk mendukung Abah Anton dalam Pilkada 27 November 2024.
Maisyaroh menegaskan Abah Anton sudah terbukti memperhatikan masyarakat kecil dan tidak hanya sekedar berjanji.
“Dari pada kecewa, pilih Abah Anton saja. Sudah terbukti, yang lain baru janji. Benar-benar peduli wong cilik,” kata dia.
Sementara itu, Calon Wali Kota Malang, Abah Anton, mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga NU, untuk menyambut pesta demokrasi dengan gembira dan bijaksana.
Menurutnya, pemimpin yang dipilih harus amanah dan terbukti memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
“Mari kita sambut pesta demokrasi dengan gembira. Jangan salah pilih. Jika salah pilih, maka lima tahun akan menderita,” ujar Abah Anton.
#Generasi Campus Roadshow di UB Hadirkan Najwa Shihab, Nicholas Saputra, dan Dee Lestari
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan kepedulian Abah Anton terhadap wong cilik, termasuk kesejahteraan penjaga makam, linmas, marbot, dan modin.
Pasangan Abah Anton dan Dimyati Ayatullah, yang dikenal sebagai tokoh yang sudah selesai secara ekonomi, terus berupaya menegaskan komitmen mereka untuk memajukan Kota Malang.
Sementara itu, Dimyati Ayatullah turut menyampaikan harapannya untuk memperbaiki ekonomi masyarakat Kota Malang.
Menurutnya, ada beberapa masalah yang harus dibenahi, persoalan ekonomi warung-warung lokal, dan mengatasi kemacetan jalan di Kota Malang.
“Kami ingin warung-warung lebih bagus dan nyaman, jalan tidak macet. Yang tahu Kota Malang ya warganya sendiri,” kata Dimyati.
Dengan latar belakang sebagai warga asli Mergosono, pria yang akrab disapa Abah Dimyati tersebut merasa terpanggil untuk bersama-sama membangun Kota Malang setelah diajak oleh Abah Anton.
“Berkahe Kyai Gading, saya asli Mergosono, istri Malang. Saya sudah bekerja di Jakarta, namun diajak Abah Anton untuk menata Kota Malang, dan saya pamit kepada orang tua serta direstui,” tuturnya.
Pasangan ini berjanji untuk membawa perubahan signifikan bagi Kota Malang dan menjadikannya sebagai kota yang nyaman dan berselawat.
“Setelah menjabat nanti, Balai Kota dan di rumah dinas akan kita gunakan untuk berselawat,” pungkasnya.(der)