MALANGVOICE – Universitas Brawijaya (UB) kembali menorehkan prestasi, kali ini dalam ajang kompetisi Japan Design and Invention Expo (JDIE) International yang diadakan pada tanggal 4-6 Agustus 2017 di Tokyo International Exhibition Center, Big Sight, Jepang.
Diwakili oleh tim Bio-ITech, UB berhasil membawa pulang medali perak dan meraih special award sebagai inventor terbaik dengan inovasinya, BINGO (Smart Blood Detector with Integrated Database System for Easy Blood Availability Monitoring).
Terciptanya karya tersebut dilatar belakangi oleh sulitnya proses pengawasan stok darah antara Rumah Sakit dan Bank Darah Palang Merah Indonesia. Luaran dari penelitian ini adalah terciptanya suatu alat pendeteksi golongan darah dan suatu database yang dihubungkan melalui modul Internet of Things (IoT).
Informasi golongan darah yang terdeteksi oleh BINGO akan ditransmisikan kepada database. Kemudian frekuensi golongan darah yang terbaca akan dikalkulasikan dengan 250 ml yang merupakan standar volume pendonoran orang dewasa. Lalu informasi tersebut dapat diakses menggunakan aplikasi komputer yang berada di Rumah Sakit, sehingga user dapat mengakses informasi tersebut secara real-time.
Digelar di pusat konvensi terbesar di Jepang, tujuan utama JDIE adalah menampung ide-ide kreatif dari para pelajar dari berbagai kalangan dan negara. Kategorinya tidak hanya desain atau penemuan, tetapi juga seni, teknologi, ataupun pertunjukan. Yang unik dari Expo ini adalah para pesertanya dapat mempresentasikan karyanya dengan berbagai cara, se-kreatif dan se-inovatif mungkin untuk mendapatkan perhatian dari para pengunjung, juri, dan bahkan pembeli.
Selama menjalankan penelitiannya Tim Bio-ITech UB yang terdiri dari Reza Kemal Firdaus (FT-Elektro), Wahyuningyan Arini (FMIPA-Biologi), Abu Hanifah Ramadhani (FMIPA-Biologi), dan Rizhaf Setyo Hartono (FMIPA-Instrumentasi) dibimbing oleh Rudy Yuwono, dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik UB. Dalam penelitiannya, tim Bio-Itech juga disponsori Garuda Indonesia sebagai sponsor Utama, Perusahaan PT Petrokimia Gresik, dan juga Malang Strudel.
“Alhamdulillah, akhirnya seluruh usaha kami membuahkan hasil yang sangat membanggakan dan berkesempatan untuk mengharumkan nama alma mater di ranah internasional. Tak lupa kami juga ingin berterimakasih pada pihak UB, terutama FT dan F-MIPA yang senantiasa mendukung penelitian kami, dan juga para sponsor. Kedepannya alat ini akan dikembangkan lagi dan semoga dapat secepatnya bisa bermanfaat bagi banyak orang,” ucap Ketua tim Bio-iTech, Reza Kemal Firdaus bangga.