MALANGVOICE – Alumni SMAN 1 Kepanjen (Smaneka) berwacana mengirim surat ke pihak terkait, di antaranya Dinas Pendidikan, Bupati Malang, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), hingga Inspektorat, berkaitan permasalahan yang menghinggapi Smaneka.
“Sebagai alumni yang berada di luar struktural sekolah, kami hanya bisa memberi dukungan moral. Wacana kami ke depan sebagai bentuk dukungan ikatan alumni adalah berkirim surat ke pihak terkait, jika memang dibutuhkan,” jelas koordinator alumni Smaneka angkatan 1995, Dwi Henry Setiawan.
Ia menambahkan, alumni memahami bahwa kejadian pelemparan sepatu guru kepada murid akan berdampak tidak bagus pada psikologis guru maupun murid. Selain itu, tindakan itu juga tidak bisa dibenarkan. Namun pemberian hukuman juga harus disesuaikan dengan taraf kesalahan yang dibuat.
“Kekerasan non fisik itu tidak bagus, apalagi fisik. Tapi juga perlu dilihat aspek lain. Sebagai contoh, anak sendiri saja, kadang juga perlu dipukul sebagai bentuk kedisiplinan,” urai Henry.
Henry melanjutkan, fokus kedatangan alumni ke sekolah bukan untuk berpolemik berkaitan dengan kasus pelemparan sepatu, melainkan untuk memberi dukungan ke sekolah agar para guru bisa memberikan pendidikan, baik akademik maupun karakter, tanpa ada rasa takut.