MALANGVOICE – Para Koordinator Alumni SMAN 1 Kepanjen (Smaneka) segera membentuk Ikatan Alumni yang terdiri dari semua angkatan. Ikatan alumni itu akan mengawal kebijakan sekolah agar berjalan sesuai jalur.
“Tujuan ikatan alumni ini untuk mengawal kebijakan sekolah. Misalkan ada kebijakan yang tidak bisa dilakukan karena ada intimidasi, kami akan back up,” jelas Alumni Smaneka angkatan 1987, Erki Wahyu Swasono.
Erki menuturkan, tata tertib wajib ditegakkan. Pasalnya, banyak laporan bahwa saat ini ada siswa yang semakin tidak takut kepada guru, karena guru juga khawatir ketegasannya dianggap tindak kekerasan.
Ia menambahkan, banyak laporan terkait menurunnya kadar segan murid kepada pendidik. Salah satunya siswa membolos di jam pelajaran, namun ada pembiaran dari guru.
“Laporan seperti itu kita terima dari murid-murid yang tidak nakal,” terang Erki.
Dia juga menambahkan, alumni memiliki kekuatan di eksekutif dan legislatif. Sehingga, bila ada sesuatu yang salah, para alumni bukan tidak mungkin akan melakukan langkah hukum demi membela almamater.
“Secara ikatan alumni mungkin tidak bisa, tetapi secara pribadi itu mungkin sekali,” tegas Erki.
Pengusaha iti juga menambahkan, sejauh ini alumni akan terus memberi dukungan moral dan mengawal proses kasus pelemparan sepatu oleh guru. Jika ditemukan ada pengambilan kebijakan yang janggal, alumni akan melakukan koordinasi untuk mengambil tindakan lanjutan.
“Kalau ada celah di-PTUN-kan, ya akan dilakukan,” tekannya.
Sementara itu, usai menggelar pertemuan dengan Kepala Sekolah dan guru, para alumni menggelar pertemuan dengan para murid di aula, untuk memberi motivasi kepada seluruh siswa agar tetap menghormati guru dan menekankan bahwa tata tertib akan ditegakkan di Smaneka.
“Tata tertiblah yang membuat kita sukses seperti sekarang. Jadi mulai saat ini, tata tertib akan lebih dipertegas. Kalau bolos, catat!” kata Alumni Smaneka, Unggul Nugroho.
