MALANGVOICE – Produksi pakan ikan masyarakat di Kabupaten Malang saat ini berkisar antara 28 ribu ton per tahun. Volume itu untuk memenuhi panen ikan sebesar 22 ribu ton per tahun, dimana untuk 1kg panen ikan, dibutuhkan pakan sebanyak 1,3 kg.
“Sekali periode, konsumsi pakan ikan mencapai 9.000 ton. Dalam setahun, ada tiga kali panen ikan,” jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang, Nasri, kepada MVoice beberapa menit lalu.
Nasri menambahkan, dari 28 ribu ton tersebut, hanya 30 persen pakan ikan swasembada masyarakat atau hanya 100-150 ton per hari. Sisanya 70 persen berasal dari distributor pabrikan pakan ikan dimana harganya relatif tinggi bagi para pembudidaya ikan.
Sebagai contoh, harga pakan ikan Rp 9.000 per KG, sementara harga jual lele Rp 17 ribu. Selisih harga tersebut dinilai terlalu tipis bagi para pembudidaya.
“Jika bisa memproduksi pakan sendiri, biaya produksinya bisa lebih murah,” jelas Nasri.
Ia mengatakan, untuk meningkatkan produksi pakan ikan, DKP telah memberikan bantuan mesin pembuat pakan ikan untuk para kelompok pembudidaya. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, ada 8 mesin yang sudah disalurkan ke pembudidaya. Di tahun ini, DKP berencana kembali memberikan bantuan mesin pembuat pakan sebanyak dua unit.
“Selain menghibahkan mesin, juga mendorong masyarakat untuk membuat mesin pakan replikasi salah satunya bekerjasama dengan perguruan tinggi dan juga SMK Kelautan,” jelasnya.
Dengan penambahan mesin dan replikasi, Nasri mengatakan pihaknya optimis di tahun ini produksi pakan ikan swasembada masyarakat bisa meningkat hingga dua kali lipat atau 250-300 ton per hari.