Imbas Dugaan Prostitusi Terselubung di RS Saiful Anwar, Kebijakan Menginap di Ruang Tunggu Dievaluasi

MALANGVOICE- Viral berita dugaan prostitusi ilegal dan pemalakan hingga premanisme di area RS Saiful Anwar langsung ditanggapi serius manajemen rumah sakit.

Setelah viralnya tuna wisma yang sering menginap di depan apotek BPJS RS Saiful Anwar hingga diduga membuka praktik prostitusi dan pemalakan itu, Kabaghumas RSSA, Donny Iryan Vebry Prasetyo segera mengevaluasi kebijakan keluarga pasien di area ruang tunggu rawat jalan.

Donny menjelaskan, sebenarnya area yang bisa untuk keluarga pasien menginap adalah di ruang tunggu IGD. Untuk di kawasan ruang tunggu rawat jalan, sebenarnya tak diperbolehkan menginap, meskipun keluarga pasien.

Paguyuban Parkir Lama RS Saiful Anwar Mengaku Banyak Merugi, Minta Lelang Dihentikan

Namun, karena selama ini diberikan toleransi, maka khusus bagi keluarga pasien boleh menginap di area ruang tunggu pasien rawat jalan, karena yang boleh masuk menemani pasien hanyalah satu orang.

“Selama ini memang kami biarkan, selama tidak membuat rusuh. Kebijakan kami beri dispensasi selama tidak merusak san membuat kotor,” tuturnya.

Dengan adanya kejadian ini, pihak RSSA akan melakukan evaluasi kebijakan. Tak hanya itu, nantinya akan ditempatkan juga satu petugas security untuk berjaga di area lokasi yang diduga kerap dijadikan tempat prostitusi oleh MN, yakni area ruang tunggu pasien rawat jalan.

“Kita akan evaluasi, kalau harus kita tutup ya kita tutup. Kami akan tugaskan satu security standby di sana,” tegasnya.

Selain itu, Dony menjelaskan yang bersangkutan berinisial MN sudah diamankan pada 5 Agustus 2025 dan diberi surat pernyataan.

Dalam surat pernyataan tersebut, MN juga berjanji tidak akan menginap lagi di area RSSA Malang.

“Sesuai pengakuan MN, dia tidak memalak. Tapi kita juga tidak punya bukti. Namun diakui, memang dia sering meminta minta,” tandasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait