MALANGVOICE – Menteri PAN RB, Abdullah Azwar Anas memberikan penghargaan pelayanan publik tahun 2023 atas inovasi metode pendidikan inklusi Jarik Ma Siti kepada Pemkot Malang.
Penghargaan bergengsi diterima Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (21/11).
Wahyu optimistis lewat Jarik Ma Siti dan sederet inovasi lainnya yang dirasakan langsung kelompok rentan, Kota Malang mampu mewujudkan ekosistem perkotaan yang semakin inklusif.
“(Penghargaan) ini juga menguatkan kita, Kota Malang sebagai kota inklusi. Karena dengan penghargaan yang diraih sebelumnya yang memang terkait (layanan) disabilitas,” kata Wahyu usai acara.
Baca Juga: Sherenita Launching Lagu “Teman” Bikin Pengunjung MCP Kagum
Kuota PTSL Terbatas, Pemdes Bulukerto Berencana Ajukan Kembali Tahun Depan
Penjabat yang berlatar belakang pendidikan dan pengalaman tata kota tersebut paham betul pendekatan pembangunan inklusif memiliki relasi strategis merangkul semua pihak dalam mengurangi jumlah penduduk miskin melalui kesempatan kerja, akses terhadap kesempatan ekonomi, dan jaring pengaman sosial.
“Harapan saya, menjadi bukti bahwa ada perhatian, pemerintah hadir disana. Dan tidak membeda-bedakan antara yang umum dan disabilitas,” tambahnya.
Raihan prestasi Jarik Ma Siti sebagai Top 45 Inovasi Nasional 2023 sekaligus menjadi episode terkini dari sederet terobosan inklusif sebelumnya.
Diantaranya inovasi layanan bagi difabel netra (BREXIT) di puskesmas, layanan pojok braille perpustakaan, dokumen kependudukan braille, dan layanan inklusi braille (Libra) untuk berbagai perizinan.
Benang merah dari pelbagai layanan inklusif tersebut adalah kolaborasi peran para pihak. Kusiyah, mewakili para tenaga pendidik yang tergabung dalam tim inovator Jarik Ma Siti mengamini bahwa keberhasilan inovasinya tidak lepas dari peran serta banyak pihak
“Alhamdulillah, kami bersyukur. prestasi jarik ma siti buat kami adalah prestasi dan motivasi bersama. Terimakasih untuk semua dukungan. Dan kami siap untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk semua siswa, reguler dan istimewa,” ujar perempuan berhijab tersebut.
Secara khusus Menteri PANRB turut menitipkan harapan pada Kota Malang untuk terus berinovasi pada sisi-sisi yang memberi dampak nyata pada empat agenda prioritas nasional.
“Inovatif, kreatif. Tapi yang paling penting adalah bagaimana pelayanan berdampak, menurunkan kemiskinan, meningkatkan investasi, belanja di katalog (lokal) meningkat dan digitalisasinya juga jalan,” pesan Anas.(der)