MALANGVOICE – Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menggelar Dialog Produktif Rabu Utama, Rabu (28/7).
Tema perkembangan PPKM Level 4 menjadi pembahasan dan melihat bagaimana para ahli memberikan penjelasan terkait upaya penurunan laju kasus penularan COVID-19 selama pemberlakuan PPKM.
Penguatan 3T; Testing (pengetesan), Tracing (Pelacakan), dan Treatment (Perawatan) diupayakan pemerintah agar bisa memutus mata rantai penularan Covid-19, sementara masyarakat diimbau untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebagai upaya yang bisa dilakukan di level individu untuk menekan laju penularan.
Selain upaya itu, dalam dialog dibahas mengenai peran serta lewat program duta perubahan perilaku.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Dr Sonny Harry, mengatakan, hingga saat ini ada ratusan duta perubahan perilaku yang tersebar di beberapa wilayah.
Kehadirannya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait pencegahan Covid-19.
“Sejak 7 September sampai sekarang jumlah Duta Perubahan Perilaku sudah mencapai sekita 107.098 orang,” ujarnya.
Dengan jumlah para duta itu, diperkirakan sudah mengedukasi sebanyak 55 juta orang di Indonesia. Jumlah itu bisa bertambah karena tugas mereka belum usai.
Adanya duta perubahan ini juga meningkatkan skor kepatuhan yang rata-rata naik di tiap provinsi. Pasalnya, para duta perubahan yang terlibat adalah golongan masyarakat sendiri, mulai ibu PKK, Pramuka, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan banyak lainnya.
“Dari PPKM Darurat hingga sekarang bahkan ada penambahan 13 ribu orang dengan pelatihan khusus dan bekal masker dari BNPB,” lanjutnya.
Sementara itu Dokter Konsultan RSDC Wisma Atlet, dr Andi Khomeni Takdir, menyampaikan, kunci menekan laju pertumbuhan Covid-19 adalah dengan upaya preventif dan promotif.
“Saya salah satu dari 100 ribu lebih yang sudah membagikan informasi ke teman atau circle kita bagaimana hidup sehat,” ujarnya.
Menurutnya, ada hambatan yang ia temui, salah satunya adalah informasi hoaks.
“Sampai saat ini hoaks di dunia kesehatan bisa sampai seribu lebih. Jadi kalau rata-rata ada tiga hoaks yang beredar di masyarakat,” jelasnya.(der)