BUMDes dan Kades Selorejo Kompak Bantah Tudingan MCW, Minta Hadirkan Penerima BPNT

Salah satu warga Desa Selorejo, Dau yang pernah diminta Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). (Toski D).

MALANGVOICE – Tudingan Malang Corruption Watch (MCW) atas dugaan penyelewengan pada penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di Desa Selorejo Kecamatan Dau, dibantah kepala desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Selorejo.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Selorejo, Kecamatan Dau, Bambang Soponyono membantah tudingan MCW atas kasus dugaan pemotongan BNPT oleh BUMDes.

Selama ini, kata Bambang, BUMDes Selorejo tidak pernah menangani BPNT yang diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) karena menggunakan sistem e-Warong.

“BUMDes selama itu, gak pernah menanganani BPNT. Yang menangani itu di E-Warong. Yang jelas tidak benar itu yang disampaikan,” bantah Bambang, saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Baca juga: MCW Yakin Ada Penyelewengan Penyaluran BPNT di Desa Selorejo, Dau

Karena tudingan itu bahkan Bambang meminta kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Malang untuk menghadirkan semuanya, baik MCW maupun penerima BPNT tersebut.

“Saya minta nanti dihadirkan, semuanya. Yang katanya MCW itu penerima BPNT dikurangi juga dihadirkan nanti, biar tahu dan clear. Pertemuannya nanti di kejaksaan. Kemarin saya sudah komunikasi dengan Kejari. Saya juga minta MCW menghadirkan 60 orang itu,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur BUMDes Dewarejo, Edi Sumarno, karena BUMDes bukan penyalur BPNT. Menurutnya yang menyalurkan adalah e-Warong.

“Tidak benar. Kami klarifikasi, BUMDes bukan merupakan penyalur BPNT. Yang menyalurkan adalah e-Warong yang dikelola perorangan. Pemilik e-Warong itu adalah karyawan BUMDes. Biar tidak bolak-balik, karyawan tersebut minjam tempat di BUMDes,” akunya.

Baca juga: Kejari Panggil Saksi Sekaligus Korban Dugaan Pemotongan BPNT Desa Selorejo, Dau

Edi juga membantah adanya penyitaan Kartu Keluarga Sejahtera yang dimilik KPM. Namun, ada beberapa kondisi petugas e-Warong memerlukan kartu tersebut dari warga.

“Kalau mau gesek (mendapat bantuan) terus gak diminta kartunya ya bagaimana? Tapi e-Warong itu tidak pernah menahan kartu orang. Soal PIN itu juga tidak benar,” jelasnya.

Menurut Edi, bantuan yang pernah disalurkan beberapa waktu lalu itu merupakan bantuan dari Pemdes Selorejo dalam rangka bantuan Covid-19, bukan BPNT.

“Kalau bantuan beras 10 kilogram itu memang ada bantuan dari Pemdes Selorejo terkait Covid-19. Sumbernya dari desa. BUMDes membantu mendistribusikannya. Dikasih stiker BUMDes karena Pemdes Selorejo mau mengenalkan warganya bahwa di desanya sudah ada BUMDes,” ulasnya.

Baca juga: Wabup Malang Tunggu Hasil APIP dalam Kasus Dugaan Pemotongan BPNT Desa Selorejo

Akan tetapi, ketika ditanya tentang jumlah penerima bantuan Covid-19 yang berasal dari Pemdes Selorejo itu, Edi mengaku tidak ingat jumlah pastinya, dan waktu digelarnya penyerahan bantuan tersebut.

“Jumlah penerimanya saya saya gak hapal. Kami cuma bantu distribusi. Desa yang tahu. Waktunya itu saya lupa juga. Tepatnya bulan berapa saya lupa,” tukasnya.(end)