Lathifah – Didik Komitmen Tekan Angka Kemiskinan Kabupaten Malang

MALANGVOICE – Kabupaten Malang masih menjadi daerah dengan angka kemiskinan terbanyak di Jawa Timur.

Angka gini ratio (kesenjangan kesejahteraan) di Bhumi Arema ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) juga masih signifikan.

Melihat hal tersebut, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono menegaskan bakal memerangi kemiskinan dan menjadikannya sebagai prioritas utama.

Menurut Calon Bupati Malang, Lathifah Shohib, upaya menurunkan angka kemiskinan harus dilakukan secara holistik dengan menggandeng semua pihak termasuk dari swasta dan juga akademisi.

“Pertama yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah kemiskinan ini adalah dengan melihat persoalan ini secara menyeluruh, sehingga program yang diluncurkan kepada masyarakat nanti bisa tepat guna,” kata Lathifah Shohib pada Senin (21/9).

Wanita yang akrab disapa Bu Nyai itu lantas melihat ada beberapa sektor yang sangat potensial dalam upaya mendongkrak perekonomian masyarakat. Pertama, kata Bu Nyai adalah memaksimalkan sektor pertanian.

Menurut cucu pendiri NU itu, memajukan dunia pertanian tidak saja dilihat dari kesuksesan panen semata, namun lebih dari itu perlu adanya pasar yang jelas bagi para petani untuk menjual hasil panennya dengan harga terbaik.

“Inovasi dalam bidang pertanian dan meningkatkan hasil panen memang penting, tapi pemasaran juga tidak boleh dilupakan, petani harus memiliki pasar yang baik sehingga mereka mampu menjual hasil tani mereka dengan baik,” ucap Bu Nyai.

Sektor kedua yang harus digenjot kata Bu Nyai yakni perikanan yang memiliki potensi luar biasa. Selain menyiapkan Tempat Penjualan Ikan yang layak, potensi perikanan di Kabupaten Malang juga sangat besar.

Apalagi, lanjut Bu Nyai, jika program budidaya ikan bisa dijalankan dengan maksimal, sehingga menambah keuntungan bagi para nelayan.

“Petani dan nelayan di Kabupaten Malang jumlahnya sangat banyak, sehingga ketika kita dorong sektor itu agar lebih baik, maka sangat berpotensi mengurangi angka kemiskinan,” tukasnya.

Sektor ketiga yang harus dimaksimalkan, lanjut Bu Nyai yakni pariwisata. Menurut Mantan Anggota DPR RI itu, sektor wisata tidak saja mampu mendatangkan turis asing maupun wisatawan dalam negeri ke Kabupaten Malang. Akan tetapi bagaimana kedatangan wisatawan itu mampu menggerakan perekonomian masyarakat.

“Selama ini banyak wisatawan datang ke Kabupaten Malang tapi mereka lebih memilih belanja di Kota Malang atau tidur di hotel di Kota Batu, padahal yang kita harap dari turis itu adalah bagaimana mereka membeli produk produk UMKM dari warga Kabupaten Malang,” bebernya.

Selain ketiga sektor tersebut, Bu Nyai juga berkomitmen menggandeng sektor swasta untuk investasi di Kabupaten Malang. Tujuannya tak lain agar mereka menciptakan iklim usaha yang mampu menyerap tenaga kerja.

“Pengangguran juga berkaitan dengan angka kemiskinan. Angkatan muda banyak yang menganggur tanpa penghasilan karena itu selain mereka harus diberikan ketrampilan, Pemda juga harus menyiapkan peluang sarana kerja,” tuturnya.

Sementara itu, Calon Wakil Bupati Malang, Didik Budi Muljono, menambahkan, keberadaan perguruan tinggi juga sangat penting dalam upaya mengentaskan sektor kemiskinan di Kabupaten Malang.

Ia mencontohkan agenda Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di Kabupaten Malang bisa lebih diarahkan kepada pelatihan kepada masyarakat, sehingga mereka memiliki skill tambahan.

“Selain itu nanti kedepan kita akan arahkan Perguruan Tinggi bekerjasama dengan Pemda dalam hal penelitian tentang potensi apa saja yang bisa ditingkatkan di Kabupaten Malang,” kata Didik.

Paslon Ladub berjanji akan menjadikan program pengentasan kemiskinan sebagai prioritas jika masyarakat Kabupaten Malang memberikan amanah untuk menjadi memimpin Bhumi Arema satu periode mendatang.