MALANGVOICE – Kekalahan Persipasi Bandung Raya (PBR) dinilai sang pelatih, Pieter Huistra, karena kondisi timnya yang panik. Terlebih setelah sempat unggul di menit awal dan Arema Cronus dengan cepat menyamakan kedudukan lewat Kiko Insa.
“Gol balasan Arema terlalu cepat, dintunjang kerja sama lini belakang kami yang kurang bagus. Itu hukuman buat kami, karena Arema tim bagus,” kata pelatih asal Belanda itu, usai pertandingan, semalam.
Meski begitu, dengan hasil 2-4, Huistra tetap yakin timnya mampu tampil lebih baik di pertandingan pada laga Piala Jenderal Sudirman selanjutnya.
“Yang pasti, di babak pertama, itu jelas bukan standar permainan saya, nah, di babak kedua baru ada peningkatan. Bagi saya itu bagus untuk pertandingan selanjutnya,” singkatnya.
Sementara pemain andalan PBR, Kim Jefrey Kurniawan, juga mengakui kepanikan yang terjadi di lapangan. Sebenarnya, kata dia, bila babak kedua bisa mempertahankan kedudukan, pasti hasilnya berbeda.
“Kami memang panik, seandainya bisa bertahan dan tenang, hasilnya pasti beda,” kata Kim Jefrey.-