MALANGVOICE – Kampung Keluarga Berencana (KB) dicanangkan di Kota Batu sejak 2016. Demikian ternyata program ini belum pernah dianggarankan lewat APBD Kota Batu.
Sementara ini, Kampung KB memakai anggaran dari BKKBN pusat. Namun, menurut Kabid Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2K) Kota Batu, Eni Musrifotun, anggaran yang diberikan dari pusat pun masih belum cukup.
“Anggarannya dari BKKBN digunakan untuk membangun gapura sebagai visualisasi program Kampung KB di desa. Tapi jumlah anggaran itu masih kurang,” katanya saat ditemui MVoice, Kamis (20/7).
Eni mengatakan, awal 2019 pihaknya akan mencoba merancang anggaran Kampung KB dari APBD. Sampai saat ini pihaknya masih menyusun apa saja kebutuhan Kampung KB karena dari 19 desa di Kota Batu juga baru ada tujuh desa yang menjalankan dan ditunjuk sebagai Kampung KB, yaitu Desa Pesanggrahan, Desa Oro-Oro Ombo, Desa Giripurno, Desa Sumberbrantas, Desa Torongrejo, Desa Tlekung, dan Desa Beji.
Eni menambahkan, tahun 2019 bakal dimaksimalkan lagi program KB ini, sehingga kegiatannya bisa lebih melibatkan masyarakat. Dengan menyinergikan lintas sektor dinas yang ada, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, Dinas UMKM dan Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, Eni berharap Kampung KB di Kota Batu benar-benar bisa menyejahterakan masyarakat Kota Batu. (Der/Aka)