MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih mencari solusi untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Malang.
Menurut Plt Wali Kota Malang, Sutiaji, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Malang sudah tidak mencukupi untuk menampung sampah.
“Cukup prihatin TPA kami ini sudah tidak ada, pembelian lahan kemarin itu pun sudah mulai terpenuhi. Kami mau membeli teknologi pun menurut informasi, jangkanya hanya 5 sampai 6 tahun dan modalnya ratusan miliar rupiah. Ini kami masih mencari pola-pola atau inovasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengurangi volume sampah sampai ke TPS,” ujarnya kepada awak media saat mengunjungi Pengolaan Kompos dan Daur Ulang (PKD) Gadang, Kamis, (19/7).
Sutiaji menambahkan semakin banyak penduduk maka semakin banyak sampah yang dihasilkan. Maka dari itu, Pemkot Malang terus berupaya untuk menjalankan program pengurangan sampah.
“Komitmen Pemkot Malang menjalankan program 3R yaitu Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), dan Recycle (daur ulang) secara pelan-pelan, program ini berjalan di satu RW dan saya tadi mendengar di Balai Arjosari sudah setengah kelurahan pengelolahannya,” imbuhnya.
Selain itu peran masyarakat untuk kesadaran pengelolaan sampah tersebut sangat dibutuhkan. “Harapannya perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah, ini dilakukan guna meminimalisir jumlah sampah,” pungkasnya.(Der/Aka)