6.716 Tenaga Pendidik Kabupaten Malang Terima Bansos

Bupati serahkan bantuan sosial ke perwakilan guru. (Istimewa)

MALANGVOICE – Sebanyak 6.716 pendidik dan tenaga kependidikan tidak tetap di Kabupaten Malang terima bantuan sosial. Pemberian bantuan dilakukan secara perwakilan dan dalam jaringan (daring) di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Selasa (11/6).

Dari total 6.716 pendidik dan tenaga kependidikan tidak tetap. Jika dirinci meliputi Jenjang SD sejumlah 3.904 orang dan Jenjang SMP sejumlah 2.812 orang. Beberapa dari penerima datang langsung untuk menerima bantuan ini sebanyak 400 orang. Sisanya dilakukan secara simbolis melalui online.

“Bantuan sosial ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Malang, kepada para tenaga pendidik,” kata Bupati Malang M Sanusi.

Baca Juga: Korban Limpahkan Kekesalan ke Pelaku Pencurian Mobil

Single Mom Sukun Korban Pencurian Mobil, Pelaku Nyamar Petugas Pajak

Masing-masing penerima dari tiap jenjang menerima bantuan seberar Rp 500 ribu. Bantuan tersebut akan diberikan selama 12 bulan. yang saat ini akan diterimakan selama 5 bulan.

Sanusi menegaskan kembali bantuan sosial ini merupakan wujud nyata dari perhatian dan komitmen Pemkab Malang dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Utamanya di tingkat SD dan SMP.

Menurutnya perkembangan ilmu pengetahuan sangatlah penting dalam perkembangan kehidupan bermasyarakat. Seluruh lembaga pendidikan bahkan di tingkat SD maupun SMP, termasuk para guru didalamnya.

Kini mereka dituntut untuk bisa bertransformasi, melakukan pembaharuan, memperbanyak riset, pengetahuan, maupun metode pembelajaran, sehingga mampu terus bergerak, beriringan dengan perubahan tatanan kehidupan masyarakat yang begitu cepat.

“Jadi intervensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu terus diupayakan, salah satunya melalui penyerahan bantuan sosial yang pada hari ini kita laksanakan,” tegasnya.

Dengan adanya bantuan ini Sanusi juga meminta kepada para tenaga pengajar. Untuk amanah bijak dan penuh tanggung jawab dalam menjadi tenaga pengajar.

Ia menilai para guru harapannya dapat menjadikan bantuan ini sebagai modal investasi yang bernilai. Bukan hanya untuk hari ini tetapi untuk masa depan bidang pendidikan yang lebih baik.(der)