4 Solusi Gubernur BI Turunkan Inflasi Pangan 10,7 Persen

Urban farming
Warga RT 06 / RW 18 Kelurahan Bunulrejo, Blimbing, Malang sebentar lagi panen cabe. (MVoice/Noordin)

MALANGVOICE – Gubernur Bak Indonesia. Perry Warjiyo memiliki empat solusi untuk mengatasi inflasi pangan yang sedang melanda negeri ini.

Keempat solusi ini disampaikan saat Gerakan Nasional Pengendalian Infilasi Pangan (Gernas PIP), Rabu (10/8).

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan beberapa kepala daerah.

Baca Juga: Air PDAM Macet Hampir Seminggu, Warga Terpaksa Mengungsi ke Hotel dan Beli Galon Isi Ulang

Menurut Warjiyo, saat ini masyarakat sedang sumego, nikmat-nikmatnya makan setelah mengalami Covid-19 selama dua tahun.

Akibat pengaruh ekonomi global dan perang Rusia-Ukrania, Indonesia mengalami inflasi pangan hingga 10,7 persen.

“Angka ini masih lebih baik dibanding negara-negara lain di dunia. Meski demikian, kita harus bisa menurunkan inflasi ini di angka 6 persen atau bahkan 5 persen karena berimbas ke masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Kombes Buher: Terima Kasih Sudah Menjaga Suasana Kondusif di HUT Arema

Terlebih, lanjutnya, masyarakat bawah, inflasi pangan mereka bahkan bisa sampai 60 persen. Sangat berat beban mereka.

Gubernur BI, Perry Warjiyo saat kivk off Gernas PIP, Rabu (10/8). (Mvoice/noordin)

Untuk itu, lanjut Warjiyo terdapat empat solusi untuk mengatasi inflasi pangan di Indonesia ini.

Pertama, melakukan operasi pasar agar masyarakat mudah mendapatkan barang dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Arema Apresiasi Kekompakan Kepala Daerah se-Malang Raya

Langkah kedua, jalankan silaturahim dengan kerja sama antardaerah. Potensi satu daerah bisa melengkapi kebutuhan daerah lainnya.

Kemudian, upaya ketiga jangan lupakan dasar masyarakat kita adalah masyarakat petani. Terakhir, para pejabat harus dekat dengan rakyat sehingga tahu kesulitan atau kebutuhan masyarakat.

“Mari bersama kita gelorakan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan dengan semangat kemerdekaan, proklamasi menyejahterakan rakyat untuk pemulihan ekonomi menuju Indonesia maju,” ajaknya yang disambut aplaus pada undangan.

Baca Juga: Masa Penahanan Terdakwa JEP Diperpanjang 60 Hari

Bak gayung bersambut, Gubernur jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukungan terhadap Gernas PIP.

Tidak hanya itu, Khofifah bahkan memiliki langkah strategis pengendalian inflasi melalui 4K.

Keempat K yang dimaksud Khofifah antara lain (K)eterjangkauan harga, (K)etersediaan pasokan, (K)elancaran distribusi dan (K)omunikasi efektif.

Baca Juga: Kolam Lompat Indah Kanjuruhan Kabupaten Malang Kotor dan Berlumut

Dia tambahkan, pengendalian inflasi pangan harus dilakukan bersama lintas sektor vertikal horisontal.

“Pengendalian inflasi pangan akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok. Inflasi Jatim sendiri pada Juli 2022 sebesar 0,61 persen (mtm),” ujarnya.

Menurut Khofifah angka yang tergolong cukup tinggi tersebut harga beberapa komoditi pangan termasuk cabai.

Baca Juga: Luas Sawah Kota Batu Terus Menyusut Tergerus Kebutuhan Ruang untuk Permukiman

Cabai merah dan bawang merah sudah menurun signifikan, sementara telur dan daging ayam masih di atas harga eceran tertinggi (HET).

Alasannya memang pakan ayam, pakan ternak terutama 50 persen dari jagung menurut para peternak harganya relatif masih cukup tinggi dibandingkan HET yang ditetapkan pemerintah.

Menurut Khofifah, format-format seperti ini memang membutuhkan penyelesaian berupa macro policy secara nasional yang menjadi bagian sangat penting.

Ditambahkan, saat terjadi inflasi seperti saat ini dibutuhkan intervensi efektif para kepala daerah sehingga dibutuhkan panduan regulasi dari pusat yang clear. Panduan ini bisa dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah.

Tentang kerja sama antardaerah, Khofifah menyebut rutin dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan misi dagang Provinsi Jatim dengan berbagai provinsi di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak termasuk para pengusaha dan pedagang.

“Kami ini hampir setiap bulan melakukan misi dagang, dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ini salah satunya tersupport sangat signifikan dari misi dan antarpulau antarprovinsi,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa TPID Jatim akan terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak mendukung upaya pengendalian inflasi pangan baik dengan kabupaten/kota di Jatim maupun dengan provinsi lain di Indonesia.

Terakhir, Khofifah yang sangat berharap inflasi pangan di bawah 5 persen mengajak kepada seluruh kepala daerah untuk saling silaturahim.

Sekaligus membangun suasana seperti harapan Gubernur BI, menurunkan inflasi pangan dari 10,7 persen ke 6 persen bahkan 5 persen.(end)