315 Orang Tinggal Sementara di Dua Pengungsian di Kota Malang

Suasana Pengungsian yang berada di Brawijaya Edupark atau ex Senaputra, Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Setelah terjadi banjir di 7 titik wilayah Kota Malang pada Kamis (6/4) lalu, setidaknya ada sekitar 315 orang yang mengungsi di dua tempat.

Dua tempat pengungsian itu berada di Brawijaya Edupark atau ex Senaputra, Klojen, Kota Malang dan satu lagi ada di Balai RW 09 Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang.

Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto mengatakan untuk di pengungsian yang ada di Brawijaya Edupark itu, ditempati warga Klojen (Kampung Putih) dengan jumlah sekitar 238 orang.

“Ada 238 orang itu dari 30 rumah terdampak banjir di Kampung Putih, Klojen,” ujarnya, Ahad (7/11).

Baca Juga: Inilah 7 Titik Terdampak Banjir di Kota Malang

Kemudian untuk warga terdampak banjir di kawasan Jalan Bougenvile, Jatimulyo ada sekitar 450-an warga dari 60 rumah. Namun, warga yang tinggal di pengungsian hanya 77 orang.

Pengungsian itu dibentuk untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan di Kota Malang.

Pria yang akrab disapa Buher itu menjelaskan, saat ini pihaknya bersama dengan BMKG Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, dan TNI serta relawan tengah membuat grup.

Grup itu dibentuk untuk monitoring faktor-faktor yang menunjukkan tanda jika terjadi banjir susulan nantinya. Sehingga Kota Malang bisa melakukan antisipasi saat banjir susulan terjadi.

“Seperti, misalnya ada luapan banjir bandang di Batu. Kita melihat juga untuk penebangan, memperhatikan pohon-pohon besar agar tidak tumbang menimpa pengendara atau kendaraan yang sedang parkir,” tandasnya.

Sebagai informasi 7 titik wilayah Kota Malang yang terdampak banjir, yakni wilayah Kelurahan Polehan, Klojen (Kampung Putih), Oro-oro Dowo, Betek (Penanggungan), Samaan, Kiduldalem, dan Jatimulyo (Jalan Bougenvile).(der)