2 Hari Tidak Pulang, Kakek Penjual Bakso Ditemukan Tewas di Waduk Selorejo

Petugas mengevakuasi jasad Abdul Kamid yang tenggelam di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. (MVoice/istimewa)

MALANGVOICE – Pria berusia 75 tahun ditemukan tewas tenggelam di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Jasadnya ditemukan mengambang oleh seorang warga bernama Slamet Siswanto sekitar pukul 08.40 WIB, Senin (23/1).

Jasad pria bernama Abdul Kamit itu ditemukan mengambang tepat di bawah jembatan gantung Waduk Selorejo. Abdul Kamit tercatat sebagai warga Dusun Sromo, Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, penjual bakso itu sudah dua hari tidak pulang.

Diperkirakan Abdul Kamit tenggelam sejak tiga hari lalu. Hingga akhirnya ditemukan tewas mengambang. Sehari-hari ia menjajakan bakso di sekitar lokasi wisata Waduk Selorejo.

Baca juga:
Didirikan Tanpa PKS di Kawasan Hutan, Wisata Candi Ganter Ngantang Mangkrak

Warga Ngantang Tewas Usai Senggol Bodi Pickup

7 Jam Dicari, Mayat Nelayan Tersangkut Jangkar di Waduk Selorejo

Baru Menjabat, Aries Paewai Diminta Kawal Revitalisasi Pasar Batu

“Jenazah sudah dievakusi kemudian diantar ke rumah duka. Proses evakuasi menggunakan perahu boat dibantu petugas PJT I, BPBD dan warga setempat,” terang Kapolsek Ngantang, AKP Hanis Siswanto.

Baca juga:
Bawa Seluruh Persyaratan, Eddy Wahyono Daftar Bakal Calon Ketua KONI Kota Malang

Djoni Sudjatmoko Mendaftar Bakal Calon Ketua KONI Kota Malang

6 Kambing dan 10 Ayam Dicuri dari Kandang, Pemilik Temukan Darah Berceceran

Diduga kakek penjual bakso itu terpeleset saat beraktivitas sehingga tenggelam ke waduk. Jenazah Abdul Kamit ditemukan Slamet Siswanto. Saat itu, Slamet tengah mendayung perahu di sekitar lokasi penemuan. Usai menemukan jenazah korban terapung, saksi melaporkan temuan itu ke petugas setempat.

“Abdul Kamit tinggal bersama anak-anak perempuannya. Pihak keluarga tidak berkenan dilakukan otopsi. Namun pihak puskesmas tetap melaksanakan pemeriksaan awal mayat di rumah duka,” ujar Hanis.(der)