Ya Allah, Nunggak SPP, Ijazah Ditahan Sekolah, Ekky Pun Jualan Es

Eky dan mamanya (anj)
Eky dan mamanya (anj)

MALANGVOICE – Kota Malang dikenal sebagai kota pendidikan. Sayangnya, di balik gembar gembor biaya pendidikan murah bahkan gratis, ternyata masih banyak anak usia sekolah pupus harapan karena terkendala ekonomi.

Adalah Raditya Ekky Prasetyo (17), remaja yang harusnya duduk di bangku sekolah kelas 11 SMA, terpaksa tidak melanjutkan sekolah karena ijazah SMP Eky, demikian ia akrab disapa, masih ditahan pihak SMP swasta tempat ia bersekolah.

Selama dua tahun, Ekky terpaksa harus bekerja dengan berjualan es di pinggir jalan. Ia mengaku, ijazah SMP-nya belum bisa diambil karena belum melunasi tunggakan biaya sekolah yang mencapai Rp 5 juta.

“Belum bisa ambil mbak, soalnya sama sekolah disuruh ngelunasi biaya SPP dan yang lainnya, total 5 jutaan mbak. Jadi ya terpaksa belum bisa lanjut sekolah,” terangnya, saat ditemui MVoice.

Ihwal keinginan untuk melanjutkan sekolah, Eky berharap bisa melanjutkan sekolah. Tapi karena terkendala faktor ekonomi, Eky menyadari ia tidak bisa memaksakan keinginannya kepada orang tuanya, mengingat ayah Eky  tidak pernah menemui keluarganya sejak Eky masih bayi.

“Wah ya pengen sekolah SMA mbak, tapi kasian mama kalo dipaksakan harus kerja biayai sekolah. Jadi ya sekarang kerja aja dulu, kalau ada uang ambil ijasah biar bisa ngambil paket C,” imbuhnya.

Mendengar berita seorang anak tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena terkendala biaya pendidikan, Fitria Liza Min Nelly, tokoh masyarakat, mengaku sangat miris, karena di Kota Malang yang terkenal dengan pendidikannya masih menyimpan cerita seperti itu.

“Jelas miris, kasihan dan kaget ya, karena program pemerintah wajib belajar 9 tahun harus terkendala permasalahan biaya pendidikan ynag seharusnya bisa gratis bagi siswa kurang mampu, tapi nyatanya masih ada anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah hanya karena tidak bisa bayar sekolah,” katanya.