MALANGVOICE – Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) akan membangun gedung balai pendidikan dan latihan, atau Medical Institute Center (MIC).
MIC nantinya digunakan untuk pengembangan kualitas SDM, terutama di bidang kesehatan. Gedung itu dibangun dengan anggaran Rp8 miliar di Jalan Mojokerto, Kota Malang.
Keberadaan MIC sekaligus sebagai instalasi latihan mutlak diperlukan dalam rangka mewujudkan hospital base bagi rumah sakit terbesar kedua di Jawa Timur ini.
Pihak RSSA akan membangun instalasi latihan secara bertahap 3 lantai. Masing-masing lantai terdiri 8 ruangan, setiap ruangan menampung hingga 30 peserta diklat. Pihak RSSA optimistis setiap tahunnya pesertanya akan terus meningkat.
Perhatikan Nasib Angkot, Pj Wali Kota Malang Segera Terapkan Sistem BTS
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSSA Malang, R. Henggar Sulistiarto, SH, MM mengatakan, keberadaan MIC yang juga instalasi latihan ini, sudah linear dengan kebijakan dan program pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI, yakni rumah sakit harus memiliki program sebagai hospital base.
“Instalasi latihan atau MIC milik RSSA ini akan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, ahli gizi, farmasi, dokter dan para dokter spesialis. Diharapkan keberadaan balai diklat bisa menjadi revenue center rumah sakit dalam operasionalnya,” katanya.
Untuk operasional maupun pemanfaatnya sementara ini menggunakan pola dan sistem Bangun Guna Serah atau BGS. Revenue-nya nantinya akan diserahkan sebagai aset RSSA. Melengkapi sarana dan prasarana di Medical Institute Center, juga akan dibangun hotel yang diperuntukkan bagi peserta diklat, yang terdiri 3 lantai. Selain itu, di lokasi balai diklat sudah fasilitas penunjang lain, seperti lapangan teknis, dan pujasera.
Sementara itu, Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Mutu Pelayanan RSSA Malang, Dr dr Fauzan Adima, M.Kes, FISQua, mengatakan, pengembangan keberadaan balai diklat RSSA untuk meningkatkan akreditasi menjadi A sehingga jenis dan menu-menu pelatihan makin banyak.
Bila terakreditas sangat bagus dan bermutu diharapkan para peserta diklat akan semakin banyak, yang secara otomatis akan meningkatkan potensi pendapatan RSSA.
Saat ini akreditasinya masih B karena masih terkendala sarana dan prasarana, untuk itu dengan mengejar mutu dan akreditasi yang maksimal dikebut pembangunannya. Keberadaan balai diklat diharapkan bisa meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM di bidang Kesehatan, terutama di RSSA juga untuk Jawa Timur dan Indonesia. Diantaranya di bidang ICU, NICU, PICU dan IGD. Target ke depannya balai diklat RSSA selain menjadi revenue center juga akan menjadi salah satu pusat diklat di Indonesia.(der)