MALANGVOICE – Beberapa sudut Kota Batu dihiasi 75 unit tempat sampah baru tahun ini. Proyek dari program Dinas Lingkungan Hidup ini menelan anggaran total sekitar Rp 200 juta. Itu berarti sekitar Rp 2 juta per unit tempat sampah.
Berbahan stainless, tempat sampah ini memiliki tiga kotak sesuai kriteria sampah. Yakni kotak untuk sampah organik, non organik, dan daur ulang. Tempat sampah ini sudah disebar di beberapa tempat fasilitas publik. Seperti di Alun-Alun Batu Jalan Gajah Mada dan Balai Kota Among Tani.
Kotak untuk organik seperti, sisa makanan, daun dan tulang. Non organik seperti, botol, plastic, kaca dan karet. Kemudian daur ulang untuk sampah kertas, kardus dan styrofoam.
BACA JUGA : DLH Batu Tutup Sementara Pabrik Biang Limbah Busa?
Kepala DLH Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan, pengadaan tempat sampah ini dianggarkan melalui PAK (perubahan anggaran keuangan) APBD 2017. Nominal Rp 200 juta karena pihaknya memilih tempat sampah dengan kualitas terbaik.
”Program ini juga diadakan sebagai salah satu cara agar dapat meraih Adipura 2018,” kata Arief beberapa waktu lalu.
Arief menambahkan, tahun 2018 ini nanti Pemkot Batu juga menganggarkan sejumlah 5 ribu unit tempat sampah. Program prioritas ini, menurutnya, guna menyempurnakan saran dan prasarana menuju Kota Adipura.
“5 ribu tong sampah itu nanti kami distribusikan di tahun 2018. Siap disebar dibeberapa lokasi di titik di Kota Batu. Ya untuk menyempurnakan saran dan prasarana untuk Adipura, Adiwiyata,” jelasnya.
Pihaknya juga menggandeng 24 desa/kelurahan untuk ikut terlibat dalam pengadaan tempat sampah.
“Pengadaan tempat sampah itu bisa diambil dari Dana Desa (DD) ataupun Anggaran Dana Desa (ADD),” pungkasnya. (Der/arg)