Warga Sidoarjo Juga Belajar Kelola Lingkungan di Kampoeng 3G

MALANGVOICE – Daya tarik Kampoeng Glintung Go Green (3G) sebagai sasaran wisata edukasi benar-benar dimanfaatkan banyak pihak. Kali ini, Sabtu (29/10), giliran warga Desa Terong Wetan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, berkunjung ke Kampoeng 3G dalam rangka studi banding.

Rombongan yang berkisar 50 orang ini mempelajari kiat menabung air yang tepat. Dipimpin Kepala Desa Terong Wetan, Matkoji, warga antusias mengamati suasana asri ala Kampoeng 3G, selama kurang lebih tiga jam.

Matkoji yang juga pendamping program Pemkab Sidoarjo bertajuk Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) ini, bertekad mewujudkan wilayah yang dipimpinnya menjelma lingkungan indah dan nyaman pada 2017 mendatang. Karena itu, studi banding semacam ini perlu dilaksanakan.

“Desa kami pernah mendapat bantuan sebesar Rp 1 miliar dari program Kotaku, untuk pembuatan biopori. Tapi sejauh ini kurang maksimal karena penempatan biopori tidak sesuai jalur air,” ungkap Matkoji.

Saat itu, resapan air ketika hujan lebat, kurang berjalan maksimal, sehingga banjir masih kerap terjadi. Dia menyebut, ukuran biopori yang rata-rata 4 dim, juga tidak efisien sebagai resapan air.

“Dari kunjungan ini, saya melihat Kampoeng 3G yang notabene padat penduduk karena rumah saling berhimpitan, tetap mampu menjaga nuansa hijau royo-royo. Benar-benar bersih dan nyaman,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua RW 23 yang juga penggagas Kampoeng 3G, Bambang Irianto, mengatakan, penataan lingkungan seharusnya integrated. Artinya, pembangunan mestinya dilakukan menyeluruh dari mengelola sampah, menabung air, hingga urban farming, sebagai bentuk ketahanan pangan.

Dengan demikian, lanjutnya, membangun lingkungan berujung pada peningkatan kesejahteraan warga. Bambang menilai, pembangunan tidak boleh dilakukan sekadar sebagai monumen. “Lebih dari itu, pembangunan harus mampu menjaga keberlanjutannya,” pungkasnya.

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait